Chapter 82 - 82. Tembakan Penentuan (1/2)
Ludius tahu betapa licik nya Jonathan, jika dia salah mengambil langkah satu kali saja maka akan berakibat fatal. Ludius menunggu apa yang akan orang licik itu katakan.
”Tentang harta rahasia Keluarga Lu, Apa kamu mau menyerahkannya padaku?”. Tanya Nathan.
Ludius justru tersenyum licik mendengar perkataan Nathan. ”Apa kamu begitu menginginkannya Tuan? Itu hanyalah barang lama. Aku tidak yakin kamu benar-benar akan membutuhkan nanti”.
”Jangan membohongiku Ponakan Lu, Aku sudah lama menantikan hal seperti ini. Aku tahu ponakan Lu sangat bijaksana dan lebih mudah untuk bekerjasama”.
”Apa yang akan aku dapatkan jika aku menyerahkannya?! ”. Tanya Ludius,
Ludius masih mengulur waktu, Setiap menit dia menunggu pesan dari WangChu, berharap dia segera menemukan dimana Ibunya Silvia berada.
”Sepertiga dari Perusahaan Royal ini aku serahkan kepadamu. Tentu dengan segala pertimbangan yang ada”.
”Aku senang jika mendengar itu dari pebisnis seperti Tuan Nathan”.
Tiba-tiba saja terdengar getaran ponsel milik Ludius.
???? Ludius, aku sudah menemukan dimana Ibu Yuliana berada. Cepat segera tinggalkan tempat itu!.
Setelah membaca pesan dari WangChu, Ludius memberi aba-aba pada LongShang untuk bersiaga dengan segala sesuatu yang terjadi.
Ludius beranjak dari tempat dia duduk. ”Sayang sekali Tuan Nathan yang terhormat, Aku menolak tawaranmu. Sepertiga dari Royal masih belum cukup untuk mengganti kematiannya kedua orangtua ku”.
Seketika Ludius mengeluarkan pistol dan mengarahkannya pada Nathan.
Dor.. Dor.. Dor..
Sraaash..
Peluru sedikit mengenai lengan Nathan. Ludius dan LongShang langsung berjalan kearah luar pintu dengan mendapat perlawanan dari anak buah Nathan. Baku tembak antara LongShang Ludius dengan anak buah Nathan tidak bisa terelakkan.
”Kurang ajar Kau Ludius, pengawal cepat tangkap mereka”. Perintah Nathan dengan lengannya yang berdarah.
Ludius dan LongShang berjalan kearah dimana mereka menempatkan anak buah dan mobil dengan mengendap-endap.
Ludius tidak menyangka bahwa anak buah Nathan ternyata sudah menyebar di seluruh kawasan area mereka. Tiba-tiba kemeja Ludius berdarah dan membuat LongShang yang melihatnya menjadi khawatir.
”Ludius, kamu masih belum sembuh benar. Aku harap kamu tidak sungguh-sungguh ingin menghadapi Nathan”. Kata LongShang yang berada di belakang Ludius untuk mengawasi musuh yang dibelakang mereka.
Terlihat Nathan sedang berjalan mengejar mereka, ”Ludius.. Beraninya kamu mempermainkan ku..!”. Teriak Nathan.
Ludius dan LongShang bersembunyi kedalam hutan di belakang kediaman Nathan. Mereka mulai mengatur rencana selanjutnya.
”Ludius, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Kita sudah terkepung di wilayah musuh. Dan bantuan akan datang sekitar 10 menit lagi”. Kata LongShang.
”Jangan ambil pusing, kita hadapi saja. Lagi pula Ibunya Silvia sudah selamat, kamu tahu kan.. Tanganku sudah tidak tahan ingin menghajarnya. Kita harus selesaikan sampai tuntas hari ini juga. Jangan sampai ada celah untuknya bisa melihat hari esok”.
”Lalu bagaimana dengan lukamu?”. Tanya LongShang yang melihat kemeja Ludius berdarah.
”Mungkin bekas operasi sedikit terbuka, tenang.. Hal seperti ini tidak akan membuatku mati. Dalam hitungan ketiga, kita keluar.. Pastikan tidak ada yang mengganggu pertarunganku dengan Nathan”. LongShang menggangguk.
3.. 2.. 1..