Chapter 63 - 63. (2/2)
”Percayalah padaku Sayang.. Aku hanya ingin menyelesaikan apa yang telah di mulai. Tenang, aku pergi dari sisimu hanya 6 hari. Apa kamu tidak bisa menahan rindu selama itu?”. Tanyanya dengan senyum jahil.
'Bagaimanapun aku harus pergi, Karena apa yang telah di mulai harus segera diakhiri. Jika itu tidak melibatkanmu mungkin aku akan acuh, tapi karena masalah ini sudah melibatkanmu maka aku ingin menyelesaikannya dan memulai hidup tenang bersama keluarga kecil kita'.
”Baiklah.. Aku akan mengizinkanmu pergi selama 6 hari. Tapi jika lebih dari itu kamu belum kembali, aku tidak akan memaafkanmu”.
'Entah mengapa, jika aku melepas kepergianmu saat ini. Aku merasa bahwa kamu akan pergi jauh dari hidupku untuk waktu yang sangat lama. Ada apa dengan hatiku ini, kenapa tiba-tiba goyah hanya karena perasangka buruk. Tidak..! Silvia kamu harus mempercayainya dan menunggunya kembali dengan tenang. Jangan kecewakan dia'. Perasaan dan hati Silvia terus berdebat didalam fikirannya.
”Sebelum itu, aku akan menunjukkan sesuatu padamu”.
Ludius mengeluarkan Kotak perhiasan dari dalam sakunya, dia membuka dan Silvia melihat sebuah cincin bertahtakan berlian.
”Sayang, ini adalah cincin pernikahan milik mendiang Ibuku yang ibu titipkan untuk calon istriku nanti. Aku titipkan padamu selagi aku pergi sebagai bukti bahwa aku pasti akan kembali kesisimu dan memakaikannya dijari manismu tepat di altar pernikahan nanti”.
Hati Silvia semakin tidak menentu melihat cincin itu dititipkan kepadanya. ”Tuan Lu.. Aku terima amanah ini sebagai bukti keseriusanmu untuk kembali. Aku juga mempunyai sesuatu untukmu Tuan Lu”.
Silvia memberikan sebuah buku tulis usang yang membuat Ludius tidak mengerti apa maksud dibaliknya. ”Ini apa Sayang?”. Tanya Ludius heran.
”Itu hanya sebuah buku usang. Tapi aku berharap itu bisa menjadi pengingat jika Tuan Lu berada dalam situasi yang sulit dan tidak menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang Tuan Lu cari”. Memberikan sebuah buku kecil sejenis buku Diary, ”Dan ini adalah sapu tangan yang aku rajut sendiri sebagai pengingat kalau Tuan Lu masih memiliki janji untuk kembali”.
'Ada apa denganku? Mengapa aku memberikan barang aneh seperti itu pada Ludius. Diakan hanya pergi untuk sementara waktu, Dia pasti akan menertawakanku karena telah memberikan hal konyol kepadanya'. Batin Silvia.
”Sayang.. Kamu memberikan hal penting ini padaku? Aku pasti akan secepatnya menyelesaikan urusanku dan kembali kepadamu. Aku juga sudah meminta LingLing untuk tinggal di rumahku untuk menemanimu nanti”.
LingLing beserta LongShang dan Julian datang memenuhi permintaan Ludius. Karena kepergian Ludius kali ini sedikit beresiko, dia sudah mempersiapkan segalanya. Termasuk kemungkinan terburuknya.
”Silvia.. Akhirnya aku bisa menemanimu di rumah Tuan Lu. Sudah lama kamu tidak menghabiskan waktu berdua denganku”. Kata LingLing dengan senyuman. Dia menghampiri Silvia dan memeluknya. Ludius yang melihat kedekatan mereka merasa tenang meninggalkan Ludius bersama orang yang dapat di percaya.
Di balik keriuhan ruangan karena kedatangan Ling Ling, Hati Silvia justru merasa gelisah dan hatinya tidak pernah berhenti mencemaskan sesuatu.
'Serahkan semuanya pada Tuhan Silvia..! Kamu tidak boleh goyah..'. Batin Silvia menyakinkan diri sendiri.