Chapter 59 - 59 (1/2)

Di ruangan berbeda berbentuk seperti labirin, kini Ludius dan ke5 ajudan dari pria bertopeng sudah menempatkan diri diposisi masing-masing. Sesekali tangan Ludius gemetar karena menahan peluru yang masih menancap di bahunya.

”3.. 2.. 1.. Mulai”. Pria bertopeng memberi aba-aba.

Ludius sudah siap dengan pistol ditangannya. 'Aku hanya punya 1 kali kesempatan menembak. Jika aku gagal maka aku yang akan tertembak. Benar-benar permainan yang menarik!'.

Ludius terus berjalan kedepan dengan perlahan dengan tatapan melihat kesekeliling ruangan. Disaat yang bersamaan dia melihat salah satu ajuda  yang bersembunyi di balik dinding yang berada didepannya.

'Mangsa telah mendekat. Ayo cepat kemarilah! Kita lihat, seberapa cepat dan tepat permainan orang bayaran seperti kalian!'.

*Doar..!* Ludius melepas satu tembakan saat musuh sedang mengintip. Tembakannya tepat  mengenai dada musuh dan seketika tergeletak.

'Lumayan!, ah.. Sudah berapa lama aku tidak bermain-main dengan nyawa seperti ini?'. Batinnya

….

Ditempat yang berbeda Silvia tidak berdaya berada dalam genggaman musuh. Pria bertopeng yang mengawasinya mendekatkan wajahnya pada Silvia.

”Hei calon dari Ludius Lu,. Bagaimana keadaanmu saat ini?” Tanya nya dengan wajah menyeringai. Pria bertopeng tadi membuka penutup mulut Silvia.

”Siapa kamu sebenarnya? Dan apa maumu?. Tidak mungkin kamu hanya sekelompok orang yang hanya ingin bermain-main dengan Ketua Naga Imperial kan?”.

”Wanita yang cerdik! Aku suka itu, tapi kamu tidak cukup cerdik untuk mengetahui siapa aku sebenarnya”.

”Katakan siapa kamu sebenarnya? Apa jangan-jangan Pria yang hanya bisa bersembunyi di balik topeng sepertimu hanya bisa membual saja?”. Perkataan Silvia rupanya telah memancing kemarahannya.

”Kamu sudah menjadi tawananku tapi masih bisa berkicau. Pantas jika Tuan Ludius sangat menginginkamu Nona Silvia Zhuan”.

”Kamu.. Bagaimana kamu tahu marga sebenarmya dari Ayahku?”. Teriak Silvia.

”Husst.. Jangan keras-keras nyonya Lu! Apa kamu ingin calon suamimu mendengar dan tidak fokus dengan yang sedang dikerjakannya?”. Bisik nya.

”Katakan Bagaimana kamu tahu margaku yang sebenarnya?”.

”Jawabannya mudah, karena aku adalah saudaramu Nona Silvia Zhuan”.