Chapter 49 - 49 (1/2)

Shanghai China,

Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam lamanya pesawat akhirnya take off di bandara Shanghai China. Selama di perjalanan Ludius lebih banyak menghabiskan waktu dengan Laptopnya karena pekerjaan yang seharusnya Mu Lan kerjakan dia harus mengerjakannya sendiri.

Di bandara Shanghai Ludius beserta Silvia dan Julian turun untuk dari pesawat. Kedatangan mereka di sambut oleh LongShang, WangChu dan beberapa orang organisasi dengan pakaian rapih berjajar untuk mengawal Silvia agar terhindar dari hal yang tidak pernah diinginkan seperti tempo hari. LongShang sudah mempersiapkan beberapa mobil untuk mengantar mereka ke tempat tujuan.

Ludius mendekati LongShang ”LongShang siapkan mobil untuk mengantar Tuan Julian ke tempat tinggalnya”. Perintah Ludius dengan dingin. Dia seperti masih marah dengan pemberian Asisten Mu Lan itu.

LongShang dan WangChu menyapa Julian ramah ”Selamat Sore Tuan Julian, Perkenalkan saya LongShang Asisten Direktur Tuan Lu. Saya  mendengar banyak hal tentang anda dari Tuan Lu. Mari.. Saya telah menyiapkan kendaraan untuk mengantar anda ke tempat tujuan”.

”Silvia, apa tidak apa-apa kalau Kakak tidak mengantarmu?” Tanya Julian khawatir menyerahkan tanggung jawab Silvia pada Ludius.

”Jangan khawatirkan Silvia Julian, aku akan menjaganya. Aku juga sudah menyiapkan beberapa orang untuk menjaga Silvia dari hal yang tidak diinginkan. Silahkan kamu kembalilah dahulu, setelah itu kamu boleh datang kerumahku untuk melihat keadaan Silvia. Aku tidak akan melarangmu untuk menemuinya”.

”Baiklah,  Silvia jaga dirimu baik-baik. Kakak akan mengantar barang-barang Kakak dahulu. Setelah itu Kakak akan mengunjungimu”.

Julian pergi diikuti LongShang yang menjadi wakil Ludius menemani Julian ke tempat tinggalnya.

Find authorized novels in Webnovel,faster updates, better experience,

”WangChu, perintahkan orang untuk membawa semua barang-barang milikku dan Silvia. Aku akan membawa mobil sendiri. Pengawalmu boleh mengikuti kami dibelakang”.

Ludius membawa Silvia masuk kedalam mobil, Terlihat Silvia keheranan melihat Ludius mempunyai bawahan begitu banyak dengan segala fasilitasnya.

”Ludius, apa kamu tidak terlalu berlebihan membawa bawahan begitu banyak untuk mengantar kita, Sebenarnya kamu orang seperti apa sih?” tanya Silvia membuka percakapan di tengah perjalanan mereka.

Mendengar pertanyaan konyol Silvia Ludius justru menahan tawa karenanya. ”Coba kamu tebak, menurutmu aku orang seperti apa?” Tanya Ludius balik.

”Ehm.. Entahlah. Sejauh ini menurutku kamu orang yang hangat”. Jawab Silvia secara sederhana.

”Hanya itu, Apa aku tidak terlihat tampan dimatamu?” Goda Ludius. Sesekali dia melihat wajah Silvia dengan senyum mautnya.

”Sejak kapan kamu menjadi terlalu percaya diri? Apakah sebelum aku hilang ingatan kamu juga sering menggodaku seperti ini?” Tanyanya kembali, rupanya kata-kata Ludius mampu membuat wajah Silvia merona merah. Silvia sedikit kaget melihat Ludius yang dia lihat selama di Indonesia berbeda dengan dia yang sekarang ada di sampingnya.

”Jangan memasang wajah menggemaskan seperti itu sayang. Apa Kamu sedang menggodaku?” Ledek Ludius kembali.

Silvia memanyunkan bibir melihat sisi Ludius yang lain ”Siapa yang sedang menggodamu, Apakah seperti ini caramu merayu wanita? Berarti levelmu masih Terlalu rendah!” ledek Silvia.

”Tergantung, kalau itu kamu maka aku akan memakai level tertinggi untuk menggodamu”. Jawab Ludius balik. Dia tersenyum simpul melihat Silvia terdiam.

Tidak terasa mobil telah berhenti didepan Kediaman Ludius yang pernah Silvia tinggali. Ludius memarkirkan mobil didepan pintu masuk dan keluar dari mobil. Didepan mereka sudah ada Bibi Yun dan para pelayan lain yang berjajar menunggu kepulangan mereka. Silvia turun dari mobil dibantu Ludius, pelayan sudah menyiapkan kursi roda untuk Silvia pakai.