Chapter 32 - 32. Pesta Pertunangan (1/2)
Dengan keadaan lemah Silvia membasahi tubuhnya dengan air hangat yang keluar dari shower sambil mengingat kembali bagaimana ia bisa sampai seperti ini.
20 menit Silvia didalam kamar mandi dengan fikiran yang melayang entah kemana. Setelah selesai mandi, ia keluar dan Penata Rias telah menunggunya di ruang Rias.
”Nona Silvia perkenalkan, saya Gu Yao. Saya yang akan membantu Nona menata rias agar terlihat lebih cantik dan natural”.
Silvia berjalan dengan perlahan dan tangan bersandar pada dinding, Wajahnya terlihat sangat pucat membuat Gu Yao terlihat khawatir. ”Nona Silvia, Apa anda sedang kurang sehat. Wajah anda terlihat sangat pucat”
”Terima kasih sudah mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja, hanya sedikit lelah karena kurang tidur tadi malam. Aku harap kamu bisa menyamarkan wajah pucat ini, aku tidak ingin ada orang lain yang tahu aku kurang tidur tadi malam”. Silvia memberi alasan sebisanya agar Gu Yao tidak memberitahukan ini pada Ludius.
”Baik Nona, silahkan pakai Gaun anda”. Silvia memakai Gaunnya di bantu Gu Yao.
”Silvia ada apa denganmu, aku yang membaca pesan mu seperti itu langsung datang kemari. Apa kamu baik-baik saja? Maaf yah.. aku membiarkanmu sendiri tadi malam. Aku benar-benar minta maaf” Ling Ling yang barusan datang langsung berbicara panjang lebar tanpa jeda.
”Pffft.. Ling Ling, kamu berbicara panjang lebar emang nggak cape yah. Duduk dulu.. Tenang.. aku akan jelaskan setelah Penata Rias selesai merias ku, Ok..!”. Ling Ling duduk di kasur sembari menunggu Silvia selesai merias diri.
.....
1 jam kemudian,
Gu Yao memberi sentuhan terakhir di bagian leher dengan kalung berlian pemberian Ludius.
”Nona Silvia, saya sudah selesai merias anda. Silahkan anda bisa lihat di cermin. Kalau masih ada yang perlu ditambahkan anda bisa mengatakannya pada saya”.
Silvia mencoba berdiri untuk menselaraskan gaun yang di pakai. Karena kondisinya sedang tidak stabil, ia hampir terjatuh akibat beban gaun yang dipakainya.
'Ya Tuhan, ini Gaun atau baju besi.. kenapa berat sekali. Apa tubuhku akan kuat menahan bebannya?'.
”Ling Ling.. tolong bantu aku berdiri. Gaun ini benar-benar terasa berat”. Ling Ling menghampiri Silvia untuk membantunya kedepan cermin yang panjang.
”Silvia kamu cantik sekali hari ini.. Terlihat natural dan elegan. Tuan Lu memang punya selera yang bagus”. Perkataan Ling Ling penuh godaan.
”Dasar.. kau dan Tuan Lu sama saja. Sama-sama pintar meledek seseorang”.
Silvia melihat dirinya sendiri di depan cermin. Setelah selesai di rias Silvia bahkan pangling pada penampilannya sendiri. Ia seperti melihat tubuh lain didalam dirinya.
'Apa ini benar-benar aku, aku tidak sedang memuji diriku sendiri. Tapi aku merasa berbeda dari biasanya'. Silvia terpana dengan hasil riasan dari Gu Yao.
”Gu Yao, Aku sudah puas dengan hasil riasan mu ini. Jadi kamu boleh keluar sekarang”.
”Baik Nona, Jika ada yang perlu diperbaiki silahkan Nona memanggil saya. Saya Permisi”. Gu Yao keluar bersama asisten nya.
Silvia yang sudah tidak kuat menahan beban tubuhnya melangkah ke arah tempat duduk di bantu Ling Ling. ”Silvia sebenarnya kamu sedang tidak sehatkan. Mengapa kamu memaksakan diri untuk tetap melanjutkan pertunangan ini?”.
'Aku tidak bisa memberitahumu yang sebenarnya Ling Ling, Tapi suatu saat aku pasti akan menceritakan semunya padamu'.
”Aku hanya tidak ingin melewatkan moment berharga ini. Jika aku mundur sekarang, aku tidak tahu apa masih ada hari esok untuk bisa melaksanakan pertunangan ini”. Silvia berbicara dengan nada lirih,
”Tapi kesehatanmu adalah yang terpenting untuk saat ini”.
”Jawab jujur pertanyaanku, apakah wajahku terlihat pucat?!” tanya Silvia seraya memandang Ling Ling sungguh-sungguh.
”Tidak terlalu. Perias itu cukup handal untuk menutupi pucatnya wajahmu”.
”Kita tidak punya banyak waktu, ini sudah jam 8pagi. Ling Ling, Aku sangat membutuhkan bantuanmu sampai acara selesai tiba”. Silvia berbicara dengan serius sembari memegang kedua tangan Ling Ling.
Ling Ling yang melihat keadaan Silvia membalas kesungguhan sahabatnya, ”Aku pasti akan membantumu. Akan aku pastikan bahwa tidak ada yang mengetahui ini sampai acara terselesaikan”.
Silvia dan Ling Ling berjalan menuruni tangga menuju mobil yang telah di persiapkan.
”Nona Silvia, apakah Nona akan pergi sekarang?” Tanya Bibi yang melihat mereka menuruni tangga.
”Iya Bi, apa Bibi tidak akan menghadiri acara pertunanganku. Ah.. Bibi jahat sekali kalau tidak datang”.
”Maafkan Bibi, tugas Bibi adalah untuk mengawasi rumah ini. Tapi doa Bibi akan selalu menyertai Nona. Berangkatlah..”
Silvia dan Ling Ling masuk kedalam mobil yang membawa mereka menuju Hotel JW MARIOTT.