Chapter 31 - 31. Menjelang Pertunangan (1/2)
Ludius mengemudi mobilnya dengan kecepatan tinggi sembari melihat kearah spion, ia melihat ada celah pada mobil yang mengejarnya membuatnya melepaskan tembakan kebelakang,
Bang.. Bang..
Sraaak..
Salah satu mobil yang mengejar tertembak bagian ban depan hingga menabrak trotoar, tidak lama setelah itu terdengar suara ledakan mobil.
Duaar..!
Ludius melanjutkan fokus mengemudi, ia tersenyum seringai melihat keadaan musuhnya. ”Kalian harus berfikir dua kali jika ingin bermain-main denganku”. Gumam Ludius.
Ludius mengambil ponselnya, ia menelfon Wangchu untuk memberinya sebuah perintah.
???? ”Wangchu..! Tidak ada banyak waktu, cepat cari dimana lokasi ku berada. Ada orang yang sedang mengejar ku. Aku tunggu kau dalam 10 menit. Tidak ada lebih”.
???? ”Baik.. Aku dan beberapa anggota akan segera menyusul mu”.
Telepon terputus. Melihat ada bangunan tua, Ludius berencana untuk menjebak mereka. Ia memarkirkan mobilnya dan langsung memasuki bangunan.
Tidak lama mobil lain yang mengejar Ludius berhenti dan mengikuti Ludius memasuki bangunan.
”Permainan petak umpet akan segera dimulai. Kita lihat.. Siapa yang akan menemukan siapa. Menarik..”. Gumam Ludius. Dengan pistol di tangannya, dia mengendap-endap memasuki bangunan yang gelap dan kumuh.
Ludius membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menunggu Wangchu datang. Ia sebisa mungkin mengulur waktu sampai mereka tiba.
Bang.. Bang..
Musuh mulai melepaskan tembakan, bangunan yang lumayan luas, cukup membuat mereka repot untuk menemukan Ludius.
”Apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku..!”. Ludius memancing mereka dengan beberapa pertanyaan..
”Kami hanya menjalankan perintah dari Tuan untuk mendapat kan gadis Lelang. Cepat katakan, dimana kau sembunyikan gadis lelang itu?!”. Timpal musuh yang entah berada di mana karena kondisi ruangan yang gelap.
”Kalian fikir aku akan menyerahkannya pada Tuan kalian, Jangan bercanda..!. Jawab pertanyaan ku. Apa kalian dari organisasi Black Emperor?”.
”Itu tidak ada urusannya denganmu Tuan Lu..! Serahkan Gadis itu atau wanitamu akan dalam bahaya”. Gertak musuh.
”Kurang ajar, Kalian berani mengancam ku..!”.
Entah apa yang sedang terjadi pada Silvia saat ini, tapi dari perkataan mereka. Sepertinya mereka memang mengetahui dimana Silvia berada dan mulai menargetkannya. Ludius terus melakukan perlawanan untuk menyingkat waktu.
***
Di Birthday Party Senior Bryan, Silvia dan Lingling menghampiri Senior Bryan untuk memberikan ucapan selamat. ”Kak Bryan…” Sapa Ling Ling dan Silvia di ujung pintu.
”Akhirnya kalian datang, aku sudah menunggu kalian lama. Aku kira kalian tidak akan datang. Silvia silahkan nikmati party nya. Aku pinjam Ling Ling sebentar yah”. Bryan yang memakai jas Texedo silver menghampiri menyambut kedatangan mereka.
”Silahkan senior Bryan, aku akan menyapa orang yang disana, Kalian tidak perlu khawatirkan aku”. Balas Silvia. Ia tahu betul Lingling sedang mencoba menjalin hubungan dengan senior Bryan.
Silvia pergi ke bagian makanan, tersaji begitu banyak dessert, ia berdiri sendiri sambil menunggu Ling Ling atau anak lain yang mengenalnya.
”Hai Nona, bolehkah saya menemanimu minum?!” Sapa Pria yang tidak Silvia kenal memakai jas Tuxedo warna hitam dengan ramahnya menawarkan segelas jus.
”Terima kasih atas minumannya, kebetulan teman saya sedang bersama senior Bryan jadi saya menunggu disini”. Silvia tanpa ragu meminum jus pemberian orang asing.
”Oh.. Kalau begitu aku akan menyapa yang lain, sampai jumpa Nona”. Dia pergi begitu saja.
'Ternyata Party ini sangat membosankan, tidak ada hal yang menarik. Dan payahnya aku tetap ikut walau tahu harus berhadapan dengan Ludius nanti'. Gerutu Silvia.
”Silvia.. sedang apa kamu disini?! ”. Sapa seseorang yang berada di sampingnya.
Silvia berjingkat kaget hingga hampir menumpahkan sisa jus yang ada ditangannya. ”Li Thian, sejak kapan kamu berada disitu?”. Silvia tidak tahu sedari tadi Li Thian memperhatikannya.
”Apa yang sedang kau fikirkan Silvia? Bukankah besok hari pertunanganmu, mengapa kamu memaksakan untuk hadir kemari?”.
”Bukan apa-apa, hanya sedikit lelah. Aku adalah sahabat Ling Ling dia memintaku untuk menemaninya, dan aku tidak bisa menolak permintaannya. Aku akan pulang lebih awal, sepertinya Ling Ling masih butuh waktu untuk berdua dengan Senior Bryan”.
Silvia tiba-tiba merasa lemah, semua organ di tubuhnya seperti ngilu. Sekujur tubuhnya terasa berat dan kaku. 'Ada apa denganku?'.
”Apa kamu sedang sakit Silvia?” Tanya Li Thian yang melihat keadaan Silvia tiba-tiba drop.