Chapter 93 Sadarnya Gina 2 (1/2)

Istri Manja Tuan Kusuma Eli 18560K 2022-07-20

Arin terpaku tak bisa berkata apa - apa lagi.

” Semuanya sudah hancur, semua selesai. Apa yang ku perjuangkan menjadi sia - sia. Tak bisa ku percaya kalau pada akhirnya semuanya sia - sia. Gina, aku harus minta tolong padanya. Hanya dia yang bisa membantu ku kali ini. Dia pasti akan membantu ku ”

Gumam Arni

” Budi, antarkan aku ke rumah keluarga Kusuma! ” Arni bersemangat selerti mendapatkan jalan keluar

” Untuk apa lagi pergi kesana bu? ”

Budi memicingkan mata penasaran

” Aku harus menemui Gina dan meminta bantuan darinya. Dia pasti mau membantu ku ” katanya dengan begitu yakin

” Tapi bu, Gina sedang dirawat dirumah sakit ” Suara Budi lemah dan terlihat sedih

” Apa yang terjadi?

Kenapa dia bisa dirawat dirumah sakit? ”

” Siska mendorongnya hingga terjatuh dan mengalami luka yang cukup parah di kepalanya akibat terbentur ”

penjelasan Budi seketika membuat wajah Arin pucat

” Apa kamu pikir Yudha akan membiarkan Gina menolong perusahaan setelah apa yang dilakukan Siska kepada Gina? ”

Kakek Atmaja bicara dengan tenang

” Bagaimana bisa Siska berbuat ceroboh seperti itu? Sudah tidak ada jalan lagi sekarang. Tidak ada yang bisa membantuku. Semua yang kulakukan sia - sia saja ”

Gumam Arin sambil memegang kepalanya

” Tapi aku tetap harus mencoba menemuinya. Mungkin saja dia mau membantuku!

Iya aku harus mencoba menemuinya! ”

Sambungnya

” Dimana Gina dirawat? ”

Tanyanya kepada Budi

” Di rumah sakit X tempat ibu dirawat ”

Budi berkata dengan tenang

Mereka pun kembali lagi kerumah sakit.

Di rumah sakit Yudha tak sedetik pun beranjak dari kamar Gina. Dia selalu setia menemaninya.

” Sayang, makan buburnya dulu, setelah itu kamu harus minum obat! ”

Yudha membantu Gina untuk duduk, kemudian dia duduk disamping Gina dengan semangkuk bubur ditangannya

” Buka mulutmu, biar aku menyuapi mu! ”

Dia menyodorkan sendok ke mulut Gina

” Apa kamu sudah makan sayang? ”

Gina bertanya sebelum dia mulai makan

” Aku akan makan setelah menyuapi mu ”

Yudha berkata dengan lembut dengan senyum menghiasi wajahnya

” Kalau begitu aku juga akan makan nanti saja ” Gina memalingkan wajahnya ke arah lain

” Kenapa tidak ingin makan?