Chapter 68 Rumah utama keluarga Kusuma (2/2)
Nenek Julia menyambut Gina dan memeluknya penuh kasih sayang,
” Hai nek, bagaimana kabar nenek? ”
Gina menyapa nenek Julia dengan senyum yang ramah setelah melerai pelukan mereka
” Nenek baik - baik saja, ayo kita masuk! ”
”
Nenek Julia menggandeng Gina masuk diikuti Yudha yang berjalan dibelakang mereka.
Didalam terlihat Kakek Wijaya yang sedang berdiri menunggu cucu dan cucu mantunya.
Beliau terlihat sangat gagah meskipun sudah berumur.
” Selamat malam kek, apa kabar? ”
Gina menyapa kakek Wijaya dengan senyum ramah. Dan dibalas dengan anggukan oleh kakek Wijaya dengan wajah terlihat dingin
” Hei kamu, muka es, sampai kapan kamu mau berdiri saja disitu?
kamu tidak merindukan kakek mu yang tampan dan gagah ini, hah? ”
Kakek Wijaya memanggil Yudha yang diam saja dan tidak menyapanya
” Cih, kakek tua sampai kapan kakek akan memanggilku muka es?
Kan kakek sendiri yang mengajarkan ku bagaimana cara bersikap sebagai orang terhormat!
Apa ingatan kakek sudah mulai melemah? ”
Yudha berbicara dengan nada tenang dan senyum mengejek terukir diwajahnya.
Setelah sapaan dan candaan yang biasa mereka lontarkan itu Yudha mendekat kepada sang kakek dan memeluknya.
Nenek Julia yang terbiasa melihat keadaan ini hanya menggelengkan kepala dan tersenyum. Sedangkan Gina yang pertama kali melihat kakek dan cucu ini berinteraksi. Menatap heran dan bingung melihat keduanya.
” Bukannya mereka berdua ini sama - sama muka es dihadapan orang?
bisa - bisanya mereka bersikap santai dan penuh canda ketika bersama”
Pikir Gina disertai gelengan kepala perlahan