Chapter 67 Bunga tanda cinta (2/2)
” Terima kasih ”
Gina dan Yudha meninggalkan toko setelah mendapatkan apa yang mereka cari.
” Lain kali saat kita jalan bersama, aku akan memintamu mengenakan masker ”
Gerutu Gina dalam perjalanan meninggalkan mall dan Yudha tersenyum mendengar ucapan Gina. Dia melingkarkan sebelah tanggannya di pundak Gina
” Jadi kamu cemburu sayang?
Kamu tidak perlu khawatir, karena tidak akan ada orang lain yang akan mencuri fokusku padamu ”
”Mereka tidak dapat mengambil sedikitpun perhatianku. Karena aku tidak dapat mengalihkan perhatianku dari mu ”
Yudha menggoda Gina sepanjang perjalanan menuju mobil1
” Berhentilah untuk terus menggodaku. Aku tidak suka jika mereka terus menatapmu begitu. Mata para gadia itu seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya ”
” Padahal aku ada disampingmu, tapi sepertinya mereka tidak bisa melihatku ”
Gina berkata dengan wajah tertunduk dan sedih.
Yudha tidak suka melihat Gina bersedih, dia melihat sebuah toko bunga dan ada karangan bunga yang indah disana
” Kamu tunggu disini sebentar ya sayang! ”
” Kamu mau pergi kemana? ”
”Hanya sebentar, tunggu saja! ”
” Baiklah, jangan terlalu lama”
Yudha bergegas memasuki sebuah toko bunga, dilihatnya ada berbagai bunga yang indah. Karena merasa bingung, ia pun meminta bantuan kepada penjaga toko
” Permisi, saya mencari bunga yang melambangkan rasa syukur, terima kasih dan tentunya rasa cinta saya. Apakah ada bunga yang cocok ”
” Tentu ada tuan. Sebentar biar saya ambilkan! ”
” Ini tuan, bunga Hydrangea. Bunga ini melambangkan rasa syukur, terima kasih dan cinta kepada pasangan. Jadi anda bisa menympaikan rasa syukur anda karena mendapatkan pasangan seperti istri atau kekasih anda”
Yudha pun tersenyum mendengarnya
”Baiklah. Tklolong rangkaikan bunga ini seindah mungkin! ”
” Baik tuan”
Tak lama berselang
” Ini tuan bunga anda. Terima kasih semoga pasangan anda menyukainya”
Yudha meninggalkan toko bunga dia membelikan sebuah karangan bunga Hydrangea yang berwarna warni. Ada warna pink, ungu muda dan ungu gelap yang begitu cantik terangkai menjadi sebuah karangan bunga indah.
Dilihatnya sang istri yang menunggunya. lalu dia muncul dan menyodorkan bunga dari arah belakang Gina. Gina terkejut melihat karangan bunga. Dia menoleh kearah pemberi bunga dan dilihatnya sang suami.
” Ini untuk kamu sayang,. Aku tidak ingin melihatmu bersedih. Aku mencintaimu dan aku bersyukur setiap harinya, karena menjadi pendampingmu ”
Sontak Ginapun bahagia dan terharu mendapat bunga pertama dari sang suami. Ini bunga pertama yang ia dapat dari orang yang mencintainya
” Terima kasih banyak ”
Ginapun berhampur kepelukan sang suami dengan berlinang air mata
Yudha yang sudah terbiasa dengan sikap sang istri yang mudah terharu hanya tersenyum. Dia mengelus punggung sang istri dan mengecup pucuk kepalanya