Chapter 49 Mengumbar kemesraan (2/2)
Dia kemudian menyunggingkan sedikit senyum
” Kamu terlihat begitu cantik saat tersenyum!” Riko tersenyum menggoda saat mengucapkannya
” Untuk apa kamu kesini? ”
” Untuk menemanimu,,, karena tadi aku melihatmu sedang makan seorang diri ”
” Cih,, alasan”
Gurau Nadia dengan memasang wajah imut dan itu berhasil membuat Riko tertawa
” Aku tidak membuat alasan, aku serius.. Tadi aku melihatmu makan sendiri, maka dari itu aku tidak jadi pergi dan datang kesini untuk menghampirimu”
Mereka mulai bercengkrama dan hubungan di antara mereka semakin dekat setelahnya..
Dirumah keluarga Sanjaya, kakek, ibu Gina, Gina dan Yudha sedang berkumpul diruang keluarga.
” Yudha,, Kapan kakek dan nenekmu berkunjung kemari?
sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan mereka.
” Kakek dan nenek sedang sibuk, dan mereka belum tahu kalau kakek Dirga dan ibu ada disini”
Kakek Gina menganggukkan kepala dan menyeruput teh
”Kakek dengar juga kamu akan membangun hotel baru dikota A.
” Benar kek, kami sedang mencari perusahaan lain yang akan bekerja sama dengan pembangunan hotel ini.
Kakek beralih menatap Gina dan mulai bertanya dengan serius
” Gina,, kapan kamu akan mengambil alih perusahaan kakek?
Karena sekarang kamu bersama Yudha, pasti dia bisa membantumu mengelola perusahaan kakek.
Gina duduk disebelah Yudha dengan mengaitkan tangannya di bagian siku tangan Yudha
”Tidak sekarang kek, aku akan mengambil alih perusahaan kalau waktunya tepat.
Jika sekarang aku mengambil alih perusahaan, maka keluarga Atmaja pasti akan mendekatiku agar aku bisa membantu keuangan mereka. Dan itu tidak akan jadi kejutan untuk mereka nantinya kek ”
”Kakek kan tahu, mereka begitu serakah dan bisa melakukan apa saja untuk tujuan mereka. Lagi pula aku ingin selalu dengan Yudha”.
Gina tersenyum dan menatap Yudha, mereka berakhir saling menatap dan menunjukkan kemesraan dihadapan sang kakek”
”Cih.. dasar anak muda”
”Kakek tidak ingin kamu memiliki dendam Gina, kakek hanya ingin kamu hidup bahagia”
”Kakek tenang saja, aku akan selalu berusaha untuk membuat Gina bahagia, Seumur hidupnya”
Yudha menyela pembicaraan kakek dan cucu itu sambil tersenyum menatap Gina.