Chapter 33 Kehebohan Nenek Julia (1/2)
Yudha dan Gina sedang menikmati quality time berdua dirumah mereka sambil menonton tv. Gina merebahkan kepalanya di paha Yudha. Seketika ponsel Yudha berdering, Gina meraih ponsel lalu diserakan pada Yudha.
”Halo nek ada apa?”
Yudha berbicara dengan lembut sambil sebelah tangannya mengelus kepala Gina
” Kamu ini ya kebiasaan sekali. Nenek telpon bukannya tanya kabar dulu atau apa ke. Ini tidak ada basa basi sama sekali”
Nenek Julia yang hangat dan menyayangi cucu satu - satunya ini langsung memberikan ceramah pada pria es itu.
” Baiklah. nenek apa kabar? Ada apa nenek menghubungi ku?”
Gina yang mendengar percakapan nenek dan cucu itu hanya bisa tersenyum, menutup mulut berusaha menahan tawa.
” Besok kamu harus bertemu dengan cucunya temen nenek, nenek tidak mau tahu. Kamu harus memilih salah satu gadis dan menikah tahun ini juga!”
Nada suaranya tegas tanpa ingin penolakan dari cucunya
”Aku tidak mau. dan mulai sekarang nenek tidak perlu repot lagi menyiapkan pertemuan ku dengan gadis manapun. Karena aku tidak akan pernah menemui mereka”
Yudha tetap bicara dengan nada tenang sambil menatap Gina
”Kenapa?
pikirkan sekarang usiamu sudah berapa? Usiamu itu sudah cukup untuk menikah dan memiliki keturunan”
Tegas sang nenek
”Nenek dengarkan aku baik-baik! Aku sudah menikah dan aku tidak memerlukan wanita lain”
Mata sang nenek terbelalak” Apa kamu bilang?
kapan kamu menikah? siapa gadis itu?
kenapa kamu tidak memberi tahuku?”
Nada suaranya mulai meninggi karena terkejut hingga Yudha sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga
” Tenanglah nek, nanti aku akan membawanya kerumah utama untuk kukenalkan pada kakek dan nenek”
Orang tua Yudha sudah tidak ada karena kecelakaan, jadi dia sangat menyayangi dan menghormati kakek neneknya
”Tidak ada nanti. Sekarang aku ingin bertemu dengannya!”
Tanpa menunggu jawaban Yudha, nenek Julia langsung menutup telponnya...
Yudha mendesah setelah neneknya mengakhiri panggilan telpon
”Sayang, sebentar lagi aku yakin akan ada keributan dirumah ini?”
Gina mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yg dikatakan suaminya