Chapter 7 Yudha Arya Kusuma, menikahlah denganku?! (1/2)
”Aaacchhh...”
Teriakan semua orang menggema diruang pesta melihat kejadian tersebut
”Gina!!”
”Kakak!!”
Gina berusaha mencabut pisau yang tertancap dibahunya dan melemparkannya didepan Siska dan semua orang
”Pisau berdarah itu adalah balasan atas hutang budi ku, mulai sekarang kita impas. Aku tidak berhutang apapun lagi pada Siska!”
Gina berbalik, tertatih dan terhuyung berjalan keluar dari rumah itu tanpa menoleh lagi ke belakang.. Sakit yang dirasakan pada tangannya tidak lebih sakit dari hatinya yang merasa semua tak adil. Merasa tidak percaya atas apa yang terjadi.
Neneknya yang entah kenapa begitu teganya, mengambil sahamnya untuk adik tirinya. Dan mencoba menjerumuskannya menikahi pria yang seharusnya menikah dengan adik tirinya itu.
Air mata hanya tertahan dipelupuk matanya..
Ia meringis menahan sakit yang dirasakannya..
”Ibu kenapa Gina begitu nekat, sekarang dia berani melawanmu?”Bisik Riska pada Arin
”Entahlah, apa yang membuat anak itu berubah dan berani melawanku, padahal Gina yang dulu hanya akan diam dan menuruti semua permintaanku” Kata Arin
Ayah Gina baru keluar dari ruang kerjanya setelah semua itu terjadi.
” Ada apa ini?
Kenapa kalian membuat keributan?
Siska cepat panggil kakekmu keluar untuk memulai pestanya!
Tidak baik membuat tamu terlalu lama menunggu” Perintah Budi Surya Atmaja dan dia juga memanggil seorang anak buahnya ”Pergi cari Gina, periksa keadaannya dan bawa kerumah sakit!”
Anak buahnya hanya menggangguk meninggalkan tempat acara.
Budi segera menghampiri ibunya. ” Bu, tidak cukupkah ibu mengorbankan kebahagiaan keluarga ku demi harta dan dukungan dari keluarga Riska? Aku sudah memenuhi keinginan ibu untuk bercerai dengan Gadis dan menikahi Riska. Sekarang ibu dengan teganya ingin merebut kebahagiaan anakku juga. Ibu sungguh kelewatan! ”Budi bicara dengan nada yang kesal, kemudian berjalan melewati Arin tanpa menunggu sepetah katapun keluar dari mulut ibu tirinya itu.
Ya, ibu kandung Budi telah meninggal dan neneknya meminta Arin menjadi ibu sambung Budi, dengan syarat tidak boleh memiliki anak lagi Cukup menjaga Budi dan menjasi nyonya besar keluarga Atmaja
Yudha baru saja tiba bersama asisten Hendri
”Hendri,, masuklah kedalam dan aku akan menunggumu disini”
Yudha pun duduk disebuah restoran tidak jauh dari rumah Gina sambil membaca sebuah dokumen..
Gina terus berjalan tertatih sambil memegang tangannya yang terluka, ia tidak membiarkan dirinya tumbang begitu saja. Hingga dia bertemu dengan orang yang dia kenal
”Hendri,, sedang apa kau disini? ”
Tanyanya dengan suara lemah
”Itu... saya...”
Hendri tidak langsung menjawab peetanyaan Gina ”Nona apa anda baik-baik saja? wajah anda terlihat pucat”