Chapter 5 Undangan pesta (1/2)
Gina tiba dirumah sakit..
Dokter baru keluar memeriksa keadaan neneknya, tekanan darahnya tinggi karena masalah perusahaan yang sedang dialami.
Disana ada Riska ibunya Siska yang sedang menemani neneknya
Ceklek..
Gina pun masuk
”Ibu lihatlah siapa yg datang. Cucu kesayangan kakek ada disini” Ucap Riska sinis
” Akhirnya kau datang juga” Sahut Arin dengan suara lemah
” Apa kabar nek, bi?” Tanya Gina
”Keadaan ku sudah jauh lebih baik”
”Gina kamu tahu kan kakek mu akan berulang tahun, pulanglah untuk menjenguknya. Dia sangat merindukanmu ”Kata Arin
”Akhir-akhir ini aku sedang sibuk nek, mungkin aku tidak akan pulang.
Nenek menyuruhku kesini bukan untuk membicarakan ini kan?”Kata Gina dengan tatapan yang mulai dingin
”Kamu tahu kan perusahaan kita sedang mengalami penurunan. Jadi nenek ingin kamu memberikan saham mu yang 10% itu kepada Siska. Dengan begitu kita dapat memegang kendali perusahaan dan tidak akan jatuh bangkrut” Ucap Arin
”Sudah kukira nenek memintaku kesini karena menginginkan sesuatu. Tapi kenapa aku harus memberikan sahamku pada Siska? Itu adalah punyaku dan aku juga berhak atas saham itu..”
”Kau sudah berani melawanku?
kamu sama saja dengan ibumu itu.. hemp” kata Arin dengan kesal
”Pulanglah walau cuma sebentar, kakekmu sangat mengharapkan kedatangan mu, kita akan membicarakan ini dirumah!” kata Arin lagi dengan suara mulai meninggi
”Kita lihat saja nanti nek.
Karena sepertinya nenek sudah lebih baik, sekarang aku pamit dulu. Aku harus kembali ke kantor”
Kata Gina sambil beranjak pergi
”Ibu, apa kau yakin kalau Gina akan menyetujui rencana kita?” Tanya Riska
”Tentu saja, dia harus menyetujui rencana kita, suka atau tidak suka” Sahut Arin sambil memejamkan matanya
Saat keluar dari rumah sakit Gina bertemu dengan Riko dan Siska
”Ka,, kaka sudah mau pergi?”
”Iya,,” Jawab Gina sambil berlalu meninggalkan mereka
”Sepertinya kaka masih marah pada kita, apa dia akan memberikan restu pada kita, ini sudah lebih dari 3 tahun, kenapa dia masih tidak bisa menerima keputusan kita?” Kata Siska kepada Riko dengan muka yang mulai sendu
”Sudahlah tidak usah dihiraukan, semua akan baik-baik saja” Ucap Riko berusaha menenangkan..
Ditempat lain... diruang kerja Yudha..
tok tok tok..