Chapter 4 episode 4 (1/2)

Ada suara seseorang dari luar dan suara tersebut semakin jelas karena yang mempunyai suara sudah masuk kedalam mansion

” Mama oh mama, mama.”

” Mama di sini sayang. Ada apa? Kamu kenapa?”

” Enggakak kok mama aku kangen, hehehe.”

Nyonya Amel selalu senyum dan tertawa Melihat kelakuan anak bungsunya yang selalu manja dan suka membuatnya tersenyum.

Zelin melirik Zira, dan berkata.

” Ini siapa ma?”

” Owh ini designer kita, dia akan merancang pakaian wedding anniversary mama dan papa nanti.”

Zira memperkenalkan dirinya kepada Zelin dan memberikan tangannya untuk berjabat tangan. Tapi Zelin tidak menanggapinya dan hanya berkata dengan angkuh.

” Enggakak usah sok akrab, buktikan saja kalo rancangan kamu bagus, baru kita bisa berteman.” Jawabnya.

Deg jantung Zira mendengarnya. Dalam batinnya.

Sombong amat sih orang kayah ini.

Zira menambah huruf h dari kaya jadi kayah, karena menurutnya kalo kaya aja sudah biasa tapi kalo kayah berarti luar biasa.

” Baiklah nona Zira, sekarang keluarga saya sudah berkumpul semua. Jadi kamu tau dan bisa membayangkan design apa yang cocok untuk kami sekeluarga.”

” Baik Nyonya.” Sambil terus berpikir cara menyelesaikan tugasnya.

Dan tiba tiba dia melihat tuan muda jalan dan menghampirinya, lengannya yang besar sengaja menyenggol Zira, sambil tertawa dan berkata kepada mamanya.

” Ma. Aku mau kembali ke kantor dan kamu nona, selesaikan tugasmu dengan benar.” Ucap Ziko sambil tersenyum licik. Walaupun dengan seperti itu dia tetap tampan.

Zira hanya mengelus lengannya yang kecil dan menahan sedikit sakit.

Nyonya Amel hanya menyahut dengan jawaban.

” Iya sayang, dan jangan lupa kadonya.” Sambil tertawa.

Tuan besar hanya senyum dan meninggalkan ruang keluarga, karena dia harus membersihkan tubuh nya yang lengket.

” Baik Nyonya, jika tidak ada hal yang lainnya, saya izin harus menyelesaikan design.”

” Baiklah selesaikan design kamu dengan baik dan tepat waktu, saya menunggu kamu di sini besok.”