Chapter 3 episode 3 (1/2)

” Ada cerita apa ini.” Ucap tuan besar ikut nimbrung.

” Ini pa, sebentar lagi anniversary kita dan mama minta kado sama Ziko, kadonya pernikahan sebuah pernikahan.” Jawab Nyonya Amel.

Tuan besar hanya menjawab Hemm.

” Pa kenapa hanya di jawab Hem saja sih.”

Nyonya amel merengek sekaligus kesal dengan jawaban suaminya seperti tidak mendukung.

Tidak selang berapa lama penjaga datang

” Nyonya ada tamu, katanya dari Zira boutique.”

” Oh iya saya ada janji dengan Zira boutique, suruh masuk.” Ucapa Nyonya Amel memberi perintah.

Penjagapun berjalan keluar memanggil tamu majikannya.

” Ingat ziko pembicaraan kita belum selesai.”

” Hemmm.” Ucap Ziko malas.

Di luar mansion Zira sudah kepanasan sambil menunggu penjaga yang belum juga kunjung datang. Dia mengipasi wajahnya dengan kertas yang di bawanya.

Penjaga berlari dan berkata.

” Nona silahkan masuk Nyonya Amel sudah menunggu.”

” Baik.” Jawab Zira.

Zira mengikuti penjaga tersebut dari belakang. Dia sampai tertegun melihat mansion yang indah tersebut dan juga melihat semua penjaga yang badannya hampir sama tegap dan besar.

” Ini penjaga kembar semua ya? Badan dan wajahnya hampir mirip semua.” Gumam Zira pelan sambil tersenyum tipis.

Zira sampai di dalam mansion. Matanya melirik setiap sudut mansion, sambil berjalan mengikuti penjaga. Sampai berhenti di salah satu ruangan. Disana ada 3 orang yang lagi berbicara dan Zira tidak tau apa yang di bicarakan mereka, sampai akhirnya mereka terdiam melihat kedatangan Zira.

Nyonya Amel memperhatikan Zira dari atas sampai kaki, bukan hanya Nyonya Amel tuan besar dan tuan muda juga memperhatikan nya. Dia bingung sambil melihat penampilannya. Menurutnya ada yang salah dengan penampilannya.