Chapter 358 - Menyelam Sambil Minum Air (1/2)

Yani dan Ayumi yang merupakan peserta terakhir dalam tes wawancara tersebut segera keluar dari ruang wawancara setelah mengembalikan sistem perusahaan Adith seperti semula.

”Bagaimana mungkin seorang lulusan SMA bisa melakukan pekerjaan seperti itu?” Zein yang sebelumnya hanya terus menatap layar hologram dari kamera Yogi akhirnya berkomentar takjub.

”Aku tak menyangka wanita itu bisa meretas sistem perusahaan Adith yang memiliki keamanan cukup tinggi dengan mudah dalam waktu yang singkat.” Tambah Riyan kagum dengan apa yang dilakukan oleh Ayumi.

”Akupun masih tak menyangka kalau ia memiliki kemampuan yang cukup tinggi seperti itu. Ini bisa menjadi sebuah Aib bagi perusahaan jika tersebar keluar.” Jelas Yogi mengendorkan dasinya merasakan ketegangan.

”Apa kau melihat ekspresinya? Ekspresi itu mengingatkanku akan seseorang.” Terang Karin yang membayangkan Alisya namun melihat dia yang memakai kacamata bulat dan gigi behelnya membuat Karin tidak yakin.

Apalagi sepengetahuan Karin bahwa Alisya sudah meninggal sehingga Karin hanya berpikir bahwa mungkin itu adalah 1 dari 7 orang yang memiliki kemiripan dengan Alisya.

Penyamaran Ayumi dengan kacamata bulat dan gigi behelnya sedikit merubaha banyak kontur wajahnya sehingga ia sedikit sulit untuk dikenali.

”Aku juga berpikir seperti itu, entah kenapa caranya berbicara dengan tenang namun penuh percaya diri itu, mirip sekali dengan presentasi yang pernah Alisya lakukan sewaktu menjadi partner Adith.” Tambah Riyan mengingat kejadian silam.

”Wanita itu memiliki daya tarik yang cukup kuat.” Seru Aurelia yang duduk berdampingan dengan Adora serta yang lainnya di sebuah restoran.

”Aku jadi ingin bertemu dengannya secara langsung.” Tatap Adora pada layar hologramnya yang sempat ia gunakan untuk menangkap gambar Ayumi.

”Benar, melihat Adith bisa tertarik pada wanita itu membuatku jadi penasaran.” Seru Emi sembari meminum jus alpukat nya.

”Jika pada akhirnya mereka berdua diterima di perusahaan Adith, maka Rinto punya tugas untuk mencari tau siapa wanita itu.” Ucap Beni dari saluran yang berbeda yang membuat mereka setuju akan apa yang sedang dikatakan Beni.

”Dimana Rinto?” Tanya Riyan cepat saat tak melihat Rinto terhubung dengan panggilan mereka.”Dia sedang mengurus beberapa hal penting untuk rapat dewan direksi berikutnya.” Jelas Yogi masih menunggu hasil rapat dari Adith dan dewan direksi lainnya.

Rinto yang bekerja sebagai salah satu Manager Hardware perusahaan Adith tak sempat untuk berada dalam panggilan yang sama dengan mereka karena sibuk menyiapkan dokumen untuk presentasinya.

”Aku akan kesana!” Suara Ryu segera memecah kesenyapan yang langsung membuat mereka terkejut karena tak menyangka kalau Ryu bisa sampai sepenasaran itu pada Ayumi.

”Ada apa dengannya? Baru kali ini dia begitu antusias terhadap wanita lain selain Karin.” Tatap Gani kepada Beni yang membuat Beni hanya menggeleng bingung.

Sambungan video telepon bersama Ryu tiba-tiba terputus seolah Ryu sudah meluncur ke perusahaan Adith tanpa menunggu lebih lama lagi.

”Kau yakin membiarkan Ryu seperti itu?” Tanya Feby kepada Karin yang masih terkejut dengan reaksi Ryu.

”Dia tau apa yang akan dia lakukan. Kita tinggal menunggu informasi dari Mereka berdua saja.” Karin mempercayai penilaian Ryu dan Rinto.