Chapter 275 - Tampan Maksimal (1/2)
”Selamat da... tang,,,” seorang kasir yang menjaga toko langsung terpaku saat melihat Alisya yang begitu cantik dan mempesona saat memasuki toko mini market yang berada di seberang jalan.
”Ada yang bisa saya bantu?” tanya nya lagi kepada Alisya masih dengan tatapan terpesona oleh kecantikan Alisya yang begitu memikat mata dan hatinya.
”Oh, saya mau mencari bumbu-bumbu dapur dan beberapa peralatan untuk membakar.” seru Alisya cepat sembari menoleh ke belakang melihat Adith yang belum masuk karena mendapat telpon dari pak Dimas.
”Ayo mari saya antar! La... Lola, tolong jaga kasir bentar dong.” teriaknya kepada temannya yang berada dibelakang.
”Bentar Ya,,, aku naruh barang dulu.” Ucapnya setengah berteriak lalu dengan cepat menuju ke tempat Satria berganti posisi menjada kasir.
”Ayo mbak, saya antar!” ajak Satria saat kepada Alisya menuju ke tempat yang dicari oleh Alisya yang cukup jauh dari pintu masuk.
”Pantesan semangat ninggalin meja kasir!” gumamnya saat melihat Alisya yang sudah berdiri didekat pintu masuk tersebut.
Tepat saat mereka melangkah pergi, Adith juga masuk kedalam mini market sembari mencari-cari kesana kemari. Lola yang sebelumnya masih tersenyum saat melihat Satria bergerak cepat melihat cewek cantik membuatnya berterimakasih kepada Satria untuk kali itu.
”Ma... maaf, mas cari apa yah?” tanya Lola dengan sedikit gugup kepada Adith. Meski masih terpesona, ia mencoba dengan keras mengumpulkan kesadarannya untuk segera bertanya dengan cepat.
”Oh Aku mencari...” belum Adith menyelesaikan kalimatnya semua pandangan tajam dan terpesona dari seluruh pelanggan mini market yang sebagian besar ibu-ibu dan gadis tersebut berteriak heboh.
”Kya a a tampan sekali, apa di Indonesia punya orang setampan dia? Dia artis bukan sih?” teriak seorang ibu-ibu yang mengira Adith adalah artis sinetron yang mungkin belum di tonton nya.
”Malaikat... Dia pasti malaikat yang turun ke bumi.” ucap yang lainnya lagi dengan tatapan terpesona.
”Siapa dia? aku harus mencoba menanyakan namanya.” perempuan itu seketika berlari kecil mendekati Adith di ikuti oleh yang lainnya karena adrenalin mereka yang terpancing.
Alisya yang masih mengambil beberapa barang yang sudah Karin kirimkan listnya untuk di beli tiba-tiba kaget karena teriakan mereka yang heboh sedang berlari-lari kedepan pintu.
”Inilah salah satu alasan kenapa aku tidak membawamu, karena dimanapun kau berada dan pakaian apapun yang kamu kenakan, hal itu tetap akan membuat kehebohan seperti ini. huhhh.. ” gumam Alisya melenguh pelan sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi di depan sana.
”Waaah... ada apa nih? kenapa dalam satu hari ada malaikat dan bidadari yang datang ke mini market ini?” ucap Satria setengah menengok ke tempat kehebohan berlangsung. Dari jauh ia bisa melihat Adith yang sedang dikerumuni oleh para Ibu-ibu dengan penuh semangat.
Alisya tetap cuek dan melanjutkan pencariannya agar bisa secepatnya kembali ketempat penginapan mereka.
”Wah... nak, dadamu bidang sekali.” seorang ibu-ibu tanpa permisi sudah menekan dada Adith dengan lembut yang membuat Adith langsung bereaksi dengan menjauh dari sana namun dihentikan oleh ibu-ibu yang lain.
”Lihat otot-ototnya. Luar biasa,, siapa namamu?” tanya nya cepat setelah memijit mijit lengan Adith. Adith yang tak bisa berbuat kasar kepada orang yang lebih tua darinya menjadi kaku dan tak tahu harus bagaimana.
”Wajahnya juga tampan maksmimal” seorang ibu-ibu dengan genit mencubit dagu Adith dengan gemas.
Alisya kembali ke meja kasir sudah siap dengan semua barang belanjaanya tertawa kecil melihat ekspresi takut dari Adith yang langsung memandang penuh permohonan kepada Alisya untuk diselamatkan.
Lola yang masih terpaku dengan kedatangan Adith tak menyadari Alisya yang sudah memanggil manggil nya yang dengan cepat Satria beralih ke tempat Lola.
”Kalau boleh tau nama mbak siapa?” tanyanya setelah dari tadi bingung bagaimana harus bertanya. Dia bertanya sembari memilah barang-barang Alisya yang sebelumnya sudah ia scan harganya.
”Alisya mas!” jawab Alisya ramah dengan senyuman yang manis.
”Maaf ibu-ibu tapi saya kemari bersama tunangan saya ” ucap Adith sopan sambil berjalan mendekat ke arah Alisya. Perkataan Adith sontak saja membuat mereka berbalik memandang tajam ke arah Alisya.