Chapter 207 - Persahabatan (1/2)

”Apa kau melihatnya? Meskipun mereka satu panggung dan bernyanyi bersama, Alisya tampak selalu menghindari Adith. Apa cuman perasaanku saja?” bisik Aurelia kepada Karin yang sedang membereskan kembali barang-barang hasil pertunjukan mereka.

”Kau juga bisa melihat itu ternyata, aku pikir hanya aku yang melihat tingkah aneh Alisya.” jawab Karin sambil terus melakukan pekerjaannya.

”Apa yang sedang terjadi diantara mereka berdua?” Adora pun datang menghampiri Aurelia dan Karin karena merasa aneh dengan sikap Alisya yang selalu terus saja menghindari Adith.

”Aku juga tak tau kenapa, tapi sepertinya Alisya memiliki masalah tersendiri. Untuk saat ini biarkan saja dulu mereka seperti itu, mungkin Alisya butuh waktu untuk memulihkan dirinya sendiri.” ucap Karin yang berusaha mengangkat karpet yang mereka gunakan sebagai alas panggung mereka yang dengan cepat diambil oleh Ryu.

”Oyy,,, aku bisa melakukannya sendiri” Karin mengikuti Ryu sambil terus berusaha mengangkat karpet itu.

”Pekerjaan ini biarkan kami yang laki-laki melakukannya, kalian yang wanita cukup membersihkan yang ringan-ringan saja!” tegas Ryu terus mengangkat karpet itu tanpa menghiraukan Karin yang berusaha mengejarnya.

”Aku tau, tapi aku juga ingin melatih ototku yang keram karena 3 hari tidak diizinkan bergerak. padahal tubuhku tidak mengalami luka yang cukup berat.” Meski telah dilarang oleh Ryu, Karin tetap berusaha untuk mengangkat karpet itu bersama Ryu.

”Apa pahamu baik-baik saja?” Ryu menengok ke balutan paha Karin yang tampak lebih tebal dibandingan dengan balutan ditempat lainnya.

Sepertinya tidak separah yang kamu kira. Bagaimana dengan dirimu? harusnyakan luka bekas tusukanmu itu masih basah..” tanya Karin dimana mereka masuk kerumah sakit tepat sehari setelah Ryu dirawat sehingga Ryu baru memasuki hari keempat saat ini.

'Aku juga tak tau, mungkin karena lukanya tidak terlalu dalam sehingga aku bisa aembuh lebih cepat dari dugaanku. Lagipula karpet yang kita angkat ini bahkan tidak memiliki berat hingga 2 kilo,” Ryu tertawa melihat dua orang yang bekerja sama untuk mengangkat karpet yang tergolong sangat Ringan bagi keduanya.

”Yah.... itu artinya kita masih memiliki tubuh yang manusiawi, tidak seperti anak itu!” tunjuk Karin menggunakan bibir mungilnya ke arah Alisya yang sedang mengangkat susunan kursi kedekat dinding rumah sakit. Ryu dan Karin tertawa bersama menyaksikan bagaimana semangatnya Alisya dalam membereskan barang-barang bekas pertunjukan.

”Oh ya ampun,, satu pasangan lain sedang konflik, satu pasangan lain sedang pendekatan, satu pasangan lain sedang curi-curi pandang dan satu pasangan lain sedang mengumbar-umbar!” Emi berbisik kepada Febi yang sedang menatap Alisya yang terus menghindari Adith kapanpun dan dimanapun mereka berada, Ryu dan Karin yang mulai tampak saling menunjukkan perasaan satu sama lain, Karan yang dari jauh terus memperhatikan Akiko dan Yogi yang tak ragu menunjukkan kemesraannya kepada Aurelia begitupula sebaliknya.