Chapter 157 - Perangkat Lunak (1/2)

Melihat kedatangan Adith, si pria mesum itu melirik dengan angkuh. Dari penglihatannya ia dapat mengira bahwa orang yang sedang berada dihadapannya saat ini adalah bukan orang biasa namun melihat ia memakai seragam yang sama dengan yang lainnya membuatnya berpikir bahwa Adith adalah salah satu dari mereka terlepas dari keberadaan Aura Adith yang begitu mendominasi.

”Oh... jadi wanita ini dan kalian semua sengaja bersekongkol untuk menjebak saya yah???” terang si pria dengan pandangan menuduh yang membuat semua orang juga membenarkan apa yang dikatakan oleh pria mesum itu mengingat saat kemunculan Adith wanita kantoran itu menunduk hormat kepadanya.

”Maaf, bisa saya melihat ponsel anda?” tanya Adith tanpa memperdulikan ucapannya si pria.

”Handphonenya sudah rusak dan tidak bisa dinyalakan lagi, sepertinya ini akan butuh waktu untuk bisa memperbaikinya!” ucap seorang petugas keamanan dengan memperlihatkan handphone itu kepada Adith.

”Cihhh,,, anak SMA seperti mu tau apa tentang tekhnologi hah? paling kau hanya pengguna saja yang tau tak tau apapun tentang perangkat keras atau lunak pada handphone!” sang pria mesum yakin betul kalau pemuda yang berada dihadapannya ini adalah anak biasa yang berlagak sok tau.

”umm,,, Tak ku sangka orang seperti dirimu benar-benar sangat cerdas dalam membeli handphone. Merek HP ini memiliki perangkat lunak yang berbeda dengan lainnya karena kebanyakan dipasaran menggunakan Android dan Handphone miliknya memiliki jenis perangkat lunak iOS tercanggih saat ini.” jelas Adith sambil membalik-balikkan handphone milik pria itu.

”Ba... bagaimana kau bisa mengetahuinya?? upphh...” pria itu langsung menutup mulutnya sadar bahwa ia membenarkan apa yang sedang dikatakan oleh Adith.

”Apa dia memiliki mesin scanner di matanya?” bisik Adora pada Karin yang tersenyum melihat tingkah sombong Adith.

”Aku tau Adith memang sangat jenius, tapi bagaimana mungkin dia bisa mengetahui perangkat lunak dari Hp itu hanya dengan sekali lihat pada cassingnya saja?” Emi tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya saat melihat pemandangan yang luar biasa dihadapannya.

”Dari semua itu, yang ingin aku tanyakan adalah kenapa anak itu selalu bisa muncul dimanapun berada? Kadang menghilang dan kadang muncul pada waktu dan tempat yang tak terduga!” Beni menggaruk kepalanya yang tak gatal.

”Selain itu, kenapa seorang nomor 1 di Indonesia ini rela berhimpit-himpitan dengan para rakyat jelata?” tambah Rinto penuh kebingungan menatap Adith yang masih membolak balikkan HP pria mesum itu.

”Apa sang raja telah kehilangan taringnya karena mahkota hatinya sedang sakit saat ini?” lanjut Yogi yang membuat Adith hampir saja menjatuhkan Handphone si Pria mesum.

”Bisakah kalian bergosip dengan lebih berkelas dan tidak dengan suara yang sebesar itu dibelakangku???” Adith menatap tajam kepada Yogi karena mulai kesal mendengar mereka semua berbicara dengan keras.

”Sepertinya dugaan kita benar!!!” ucap Zein menatap Adith serius.

”Yup, aku tidak pernah melihat dia perduli akan apa yang kita bicarakan!!!” tambah Riyan lagi.

Adith menggenggam erat HP ditangannya yang membuat si Pria semakin marah melihat sikap santai yang tampak seolah-olah sedang bercanda dengan dirinya.

”Brengsek, apa kalian pikir aku itu lelucon hahhh?? kalian patut mendapat pelajaran atas sikap kalian ini” ucapnya kesal sembari memberi peringatan kepada polisi dan melimpahkan semua kesalahan kepada mereka semua.