Chapter 75 - Kakak Dava (1/2)

”Kakak Dava,,, jangan begitu! nggak apa-apa kok!” Alisya tersenyum ceria melihat sang manager yang sudah lama tidak dijumpainya.

”Kamu sudah semakin besar Alisya, Kenapa masih diluar? ayo masuk!” Ajak Dava cepat.

”Tadi dilarang sama... aakkhhh” Alisya menyikut perut Karin cepat.

”Aku akan menghukum pegawai itu secepatnya!” Begitu mendengar ucapan dari sang manager si pegawai yang sedari tadi memperhatikan dari jauh dengan cepat berlutut meminta maaf.

”Maaf kan aku pak,, aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu aku hanya menjalankan tugas sebagaimana biasanya!” suaranya serak dan pipinya basah karena air mata.

”Lain kali seharusnya kamu mencari tau dulu sebelum bertindak!” Dava membentak dengan nada rendah.

”Kak Dava,,, biasa aja kali kak... kan memang begitu peraturannya!” Alisya membantu karyawan wanita itu berdiri dari tempatnya.

”Terimakasih, terimakasih banyak! Maafkan saya sekali lagi” ucapnya masih terisak isak. beberapa pegawai lain memperhatikan dengan seksama kejadian tersebut untuk mengingatkan diri agar lebih berhati-hati.

”Jadi apa yang kalian cari? mau aku temani?” Dava menawarkan diri dengan sopan.

”Kak Dava kaku amat,,, Biar kami melihat-lihat saja dulu kesekeliling, kak Dava cukup memberi pendapat saja nanti okeh?” Karin langsung menyebarkan pandangannya kesuruh ruangan tersebut.

”Tentu saja, saya siap kapanpun itu!” Ucap Dava sambil undur diri memberi kesempatan kepada Karin dan Alisya untuk melihat-lihat dengan nyaman dibantu oleh beberapa pegawai lain.

Meski takut akan membuat kesalahan, senyum Alisya yang ramah dan Karin yang ceria membuat mereka sedikit mencair dan tak begitu kikuk saat melayani mereka berdua. Seketika tempat itu seolah menjadi wisata bagi Karin dengan berkeliling dari satu tempat ketempat yang lain. Alisya membiarkan Karin menikmati waktunya sambil memilih milih beberapa gaun yang akan dipakai olehnya dan Karin.

”Aku rasa ini akan sangat cocok untuknya, dia pasti akan sangat cantik memakai ini” Alisya tersenyum mengambil sebuah gaun berwarna hijau toska dengan untaian berlian Swarovski dibagian dadanya.

”Sepertinya anda sangat hebat dalam memilih baju, ini adalah branded ternama dan hanya satu-satunya di dunia. harganya cukup mahal tapi ini adalah pilihan yang tepat jika ingin menghadiri sebuah pesta ulang tahun karena desainnya yang tampak sederhana namun sangat elegan. Sebuah kemewahan yang tersembunyi” Seorang pegawai yang setia menemani Alisya tanpa bersuara sekarang dengan riang memuji ketajaman mata Alisya.

”Aku akan ambil yang itu! Bungkuskan secepatnya!” Seorang pelanggan muda yang memakai kaca mata langsung menunjuk ke arah gaun yang sedang dipegang Alisya.

”Maaf, tapi aku yang terlebih dahulu melihat Gaun ini” Alisya berusaha mempertahakan gaun ditangannya dengan sopan.

”Maaf nona Kanya,, tapi nona ini yang mengambilnya terlebih dahulu!” Ucap sang karyawan dengan sangat sopan.

Pelanggan itu membuka kacamatanya dengan angkuh.

”Aku bilang bungkus yah bungkus!!!!” bentak Kanya dengan ganas.

”Tapi....” Tamparan tiba-tiba saja melayang dipipi sang karyawan membuat pipinya memerah padam dan jatuh tersungkur.

****”

”Ma,,, mama....” Adith langsung menerobos masuk kedalam rumah mencari ibunya.