Chapter 68 - Adith Mesum (1/2)
”Oh iya, tante.. kalau boleh aku tau, apa alasan di balik perlakuan hangat Adith kepada Alisya? mengapa Alisya bisa merubah gletser sedingin Adith? apa karena Alisya selalu bersama Adith dan menemani Adith selama ini?” Aurelia sudah meredakan tangisnya dan bertanya dengan penuh antusias.
Ibu Adith tersenyum dengan tingkah kekanakan Aurelia yang dengan cepat merubah suasana hatinya.
”Alisya adalah teman masa kecil Adith yang selama ini terus dicari-carinya! Kau pernah mendengar hal ini kan sewaktu kalian masih SMP” tegas ibu Adith.
”Apa??? jadi maksud tante Alisya adalah Tuan Ali yang merupakan orang yang sudah menyelamatkan Adith sewaktu dia mengalami penculikan itu? bukannya Tuan Ali yang selama ini dimaksud oleh Adith adalah seorang laki-laki? kenapa Tuan Ali adalah Alisya tante? aku tidak mengerti” Aurelia memberi pertanyaan bertubi-tubi karena tidak yakin akan apa yang sedang dimaksudkan oleh ibu Adith.
”Alisya adalah benar Tuan Ali yang menyelamatkan Adith. Selama ini Adith sudah salah paham karena saat itu Alisya yang masih kecil memang memiliki tampilan seperti seorang anak laki-laki. Selain itu semua penjaga dan pengawal dari Alisya juga senantiasa memanggil Alisya dengan sebutan Tuan Ali karena Alisya merupakan anak satu-satunya yang mana Ayah Alisya sangat mengharapkan seorang anak laki-laki. makanya Ia selalu berpakaian seperti seorang laki-laki untuk mendapatkan perhatian ayahnya.” Jelas Ibu Adith menceritakan semuanya kepada Aurelia dengan mudah.
”Apa Adith mengetahui Alisya adalah Tuan Ali makanya sikap Adith bisa sampai selunak dan seperhatian itu kepada Alisya?” Aurel sebenarnya sudah mulai paham akan kenyataan yang sebenarnya namun ia masih ingin memastikannya sekali lagi.
”Tidak, Adith tidak menyadari Alisya adalah tuan Ali karena yang ia tahu tuan Ali adalah seorang laki-laki bukan seorang perempuan. Dan untuk sikap Adith kepada Alisya, aku rasa itu terjadi dibawah alam sadarnya” terang Ibu Adith.
”Lalu bagaimana dengan Alisya? aku tidak melihat Alisya tau bahwa Adith adalah orang yang pernah diselamatkannya dan dikenalnya jauh sebelumnya. Aku melihat Sikap mereka cukup canggung satu sama lainnya seolah baru pertama kali bertemu!” Aurel masih tidak mengerti dengan jelas situasinya.
”Untuk masalah Alisya, Tante tidak begitu yakin tapi sepertinya masalah yang mereka alami hampir sama hanya saja Alisya sama sekali tak mengingat sedikitpun mengenai Adith. Tante tidak tau apa yang sudah dialami oleh Alisya selama ini sampai dia benar-benar lupa akan semua hal yang sudah mereka jalani bersama Adith!” suara ibu Adith terdengar lemah dan bersedih.
”Kalau begitu, kenapa tante tidak memberitahu mereka? maksudku memberi tahu Adith mengenai Alisya atau memberitahu Alisya mengenai Adith?” Aurelia memajukan tubuhnya menggenggam tangan ibu Adith memberi sedikit dorongan.
”Tante sudah memiliki niat untuk memberitahu mereka baik Adith maupun Alisya, tapi tante tidak yakin apakah itu benar untuk dilakukan? tante berpikir bahwa dari alam bawah sadar mereka, Adith dan Alisya melupakan semua hubungan dari keduanya karena luka yang sangat dalam yang telah mereka alami. Tante juga berpikir bahwa mereka masih belum siap menghadapi semua kennyataan itu sehingga tante memilih untuk menyembunyikan semuanya sementara waktu sampai mereka sendiri siap atau mampu menemukan kebenaran itu sendiri” Ibu Adith menarik nafas dalam menerawang jauh keluar jendela.
”Aku yakin akan ada suatu hari nanti Adith siap mengahadapi kenyataan dan melupakan rasa sakit dimasa lalunnya tante!!” Aurelia terus menepuk nepuk punggung tangan ibu Adith lalu kemudian berdiri memberikannya segelas air putih.
”Terimakasih Aurelia, tante sedikit lega karena bisa menceritakan masalah ini kepada seseorang. Tapi tante harap kamu dapat menyimpan semua ini dengan baik-baik sampai keduanya sudah benar-benar siap” pinta Ibu Adith lembut.
”Tentu saja tante! tante bisa mempercayaiku!” Ucapnya meyakinkan ibu Adith. Aurelia larut dalam pikirannya dan terdiam dalam waktu yang lama. Ia tak pernah berpikir kalau masih banyak hal yang tidak diketahuinya mengenai Adith.
*****