Chapter 54 - Si Terbaik yang Hilang (1/2)
Alisya tak bisa berkomentar apapun lagi, ia dipenuhi banyak pertanyaan sejak kapan Adith bisa melakukan beberapa gerakan halus yang bisa membutnya menghindari semua pukulan Alisya. Meskipun pukulannya tidak mematikan, tetapi pukulan Alisya bukanlah pukulan yang bisa dengan mudah di hindari. Alisya berpikir bahwa mungkin saja selama ini ia belum terlalu mengenal siapa Adith sebenanrnya.
Adith memacu motornya dengan sangat laju agar Alisya tidak ketinggalan banyak matapelajaran. untunglah ketika mereka sampai lewat gerbang belakang sekolah, Jam kedua baru saja dimulai sehingga mereka hanya ketinggalan 1 mata pelajaran saja.
”Bagimana kamu bisa merekam itu semua?” serang Karin begitu melihat Alisya masuk kedalam kelas.
”Aku juga tidak tau bagaimana, aku hanya menjawab panggilan videomu yang ternyata terhubung dengan apa yang aku lihat dan langsung terekam olehnya” Alisya juga tidak begitu mengerti bagaimana itu bisa terjadi. Sebelumnya alat yang digunakannya hanyalah alat peredam dengan tekhnologi canggih yang bisa terhubung pada panggilan telepon.
Alisya kemudian membuka alat yang berada ditelinga sebelah kirinya sembari menutup cepat dengan sebelah tangannya karena tak ingin mendengar suara berisik lainnya. Alat itu ditaruhnya di atas meja membuat semua yang melihat Alisya terkejut dan kebingungan.
”Apa yang kamu lakukan?” tanya Rinto panik.
”Apa kau tidak apa-apa melepas alatmu begitu saja?” tambah Yogi juga sama paniknya.
Beberapa dari mereka yang tak mengerti hanya bisa melihat dan menyimak ketiganya. Beni memandang serius kewajah panik Yogi dan Rinto sedang Adora, Feby dan Emi saling berpandangan satu sama lain.
”Apa ada yang salam dengan alat ini?” Karin bertanya karena ekspresi serius Alisya.
”Adith sudah mengganti alat ini dan menambah beberapa vitur tertentu di dalamnya” Ucap Alisya setelah yakin bahwa itu bukanlah alat yang sebelumnya. Tapi Alisya tidak mengingat kapan dan dimana Adith memasangkannya.
”Ahhhhh,,,” Teriakan Alisya membuat semua orang terkejut. Alisya mengingat Adith memasangkan kembali Alat yang dilepasnya sewaktu semalam ia sengaja memusatkan pendengarannya.
”Kamu kenapa sih???” cubit Karin kesal yang hanya dibalas cengengesan Alisya yang malu.
”Jangan tertawa, kamu harusnya meminta maaf kepada kami semua karena sudah berbohong dan mempermainkan kamj soal Adith yang menghilang” gerutu Karin masih kesal.
”Iya, Iya, aku minta maaf.. itu aku lakukan karena Adith bisa menghalangi kemunculan orang itu karena dia terus berada disekitarku!” Jelas Alisya.
”Jadi semua ini adalah perbuatan Miya?” tanya Adora jengkel.
”Iya, dan sepertinya dia akan mendapat balasannya sekarang!” senyum Alisya dengan ekspresi jahat mengingat warna wajah Miya.
”Dia memamg harus mendapat pelajaran karena sudah semena-mena!” sungut Emi.