Chapter 498 - Aku Merasa Akan Ada Sesuatu Yang Tidak Beres (1/2)
Sambil memegang ponselnya, Su Qianci menatap Li Jinnan dan bertanya, ”Apa sih yang sedang dilakukan kakakmu?” Untuk beberapa alasan, dirinya merasa sangat cemas.
Li Jinnan bisa mengatakan bahwa kakak iparnya merasa sangat khawatir. Ketika memeriksa ponselnya, dia berkata, ”Hari ini adalah hari Sabtu, jika kau tidak kuliah, kenapa kau tidak kembali tidur? Ketika kakakku pulang, aku akan meminta dia untuk membangunkanmu.”
”Aku tidak bisa tidur. Aku punya firasat kalau akan ada sesuatu yang tidak beres. Bisakah kau mengantarku untuk mencari kakakmu?”
Li Jinnan terkekeh-kekeh. Dia berkata, ”Bukankah kau baru saja menghubungi Luo Zhan? Karena Li Sicheng telah mengatur segalanya, tidak ada yang akan terjadi. Aku percaya pada kemampuan kakakku.”
”Aku juga, tapi ….”
”Jangan memikirkan hal itu. Jika kakakku tahu bahwa kau berpikir seperti ini, dia tidak akan senang.”
Sekarang awal musim semi, dan cuaca masih sangat dingin. Dengan mengenakan sebuah kemeja hitam pas badan, Li Jinnan meminum sebotol Coke dingin. Ekspresi wajah adik iparnya itu sepertinya mengatakan bahwa Su Qianci seharusnya tidak perlu merasa sekhawatir itu.
Su Qianci mengerutkan bibirnya dan berjalan kembali ke kamar tidur dengan ponselnya. Melihat bahwa Su Qianci sudah tidak ada, ekspresi wajah Li Jinnan berangsur-angsur berubah. Sambil memegang alat komunikasi jarak jauh yang dia sembunyikan di telapak tangannya, dia berbisik, ”Pulanglah lebih awal setelah menyelesaikan masalahnya. Istrimu mengkhawatirkan dirimu.”
Bandara Kotaraja --
Sebuah mobil sport Porsche kuning yang mewah telah terparkir selama beberapa menit di dekat gedung bandara. Seorang pria mengenakan pakaian hitam, kacamata hitam, dan sebuah topi menatap ke arah pintu masuk ke bandara.
Di kursi belakang Porsche, Li Sicheng sedang mengirim dokumen-dokumen terakhir dengan ponselnya, menekan headset-nya, dan berkata, ”Mengerti. Katakan pada istriku jangan mengkhawatirkan aku. Aku akan segera kembali.”
”Bukankah itu hanyalah Tang Zhenghao? Bisakah dia menumbuhkan sepasang sayap dan terbang? Kenapa kau harus mengawasinya sendiri?”