Chapter 200 - Tidak Dapat Mengikuti Anak Muda (1/2)
Ketika Su Qianci terbangun, hari sudah pagi. Secara misterius, dia merasa kesakitan di pipinya. Sambil mengusap wajahnya, Su Qianci kemudian merasakan sakit di lehernya juga. Setelah melihat sekeliling, dia tidak melihat Li Sicheng. Dia melihat ke bawah, gaun merahnya sudah diganti menjadi piama. Yang pasti, Li Sicheng telah membantunya berganti baju. Namun, mengapa wajahnya sakit?
Su Qianci bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka. Li Sicheng masih meneteskan air, jelas baru keluar dari kamar mandi. Melihat pandangan Su Qianci yang sudah terlihat sadar, Li Sicheng memicingkan matanya.
Su Qianci menatapnya dan berkedip. ”Selamat pagi.”
”Sekarang jam 10.”
”Sudah sesiang itu?”
”Ya, bersiap-siaplah untuk sarapan.”
”Oke.”
Kepatuhan Su Qianci mengingatkan Li Sicheng pada kerja paksanya tadi malam.
Tenggorokannya menegang, karena gairah yang terbakar kembali.
Su Qianci tidak menyadari apa-apa, mengusap wajahnya dan berjalan masuk ke kamar mandi. Butuh waktu setengah jam bagi Su Qianci untuk bersiap-siap. Pada saat itu, wajah Su Qianci masih terasa sakit.
Saat sarapan, kakek menggelengkan kepalanya. ”Apa yang terjadi dengan wajahmu? Kau terus mengusapnya.”
Su Qianci tampak kebingungan. ”Aku tidak tahu. Ketika aku bangun dan wajahku terasa sakit ….”
Li Sicheng tampak tenang seperti biasanya, memotong sosis di piringnya. Dia menaruh sebuah sosis ke piring Su Qianci dan berkata pelan, ”Cobalah ini.”
Su Qianci mengangguk.