Chapter 485 - 485. Kejahilan Tuan Muda Azell bag2 (2/2)

Di dalam ruang Direktur Utama sudah ada Wangchu yang sedang  membahas beberapa hal, tidak terkecuali memperhatikan gerak – gerik salah satu orang yang di peringatkan oleh Bianca sebelumnya pada Ludius.

Wangchu saat ini sedang duduk di sofa dengan sebuah laptop di tangannya, Ludius sendiri duduk di meja kerja dengan laptop yang ada di depannya, ia sedang memeriksa beberapa laporan dokumen yang Wangchu berikan untuk di periksa ulang.

”Ludius, apa kau ingat orang yang di minta olehmu untuk di perhatikan gerak – geriknya?”. Tanya Wangchu untuk mengingatkan Ludius.

”Ya, aku ingat, dia adalah Leerin alseif yang berasal dari Rusia, aku memang menyuruhmu untuk mengawasi gerak – geriknya di kantor. Apa kau menemukan sebuah petunjuk?” tanya Ludius balik.

”Sebelum aku menjawab pertanyaanmu. Aku ingin tahu, sebenarnya dari mana kau mendapatkan semua informasi penting ini, Ludius? aku tidak pernah melihatmu berkomunikasi sedang seseorang selain dari anggota kita. Lalu bagaimana bisa kau mendapatkan informasi di luar dari penyidik Organisasi?”. Tanya Wangchu tegas ia melihat Ludius dengan tatapan serius. Ia hanya butuh kepastian dari Tuannya.

Belum juga Ludius menjawab pertanyaan Wangcu, Di tengah perbincangan mereka, terdengar sebuah ketukan pintu dari luar.

Tok tok tok

”Presdir! Ada yang ingin saya sampaikan”. Seru seseorang dari luar.

”Masuk!” jawab Ludius tegas.

Pintu terbuka dan seorang karyawan wanita masuk memberi salam dan menundukkan setengah badan. ”Presdir Lu. ada yang ingin saya sampaikan pada anda, ini mengenai Tuan Muda Azell”. Kata si karyawan dengan menunduk.

”Katakan! Ada apa dengan Tuan Muda Azell. Apakah dia membuat keributan?”. Tanya Ludius tegas sembari memijat – mijat keningnya memikirkan Azell.

”Astaga, apalagi yang di perbuat anak itu...” gumam Ludius.

”Begini Presdir, Tuan Muda Azell di bawa keluar oleh Sekretaris Bianca...” belum selesai si karyawan memberitahu, Ludius langsung berdiri.

”Apa! Mengapa kamu baru mengatakannya sekarang!. Kemana mereka pergi?”. Tegas Ludius, ia terlihat panik.

Author Note :

Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada  yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.

ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.

ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam  dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.

kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp disyukuri kok.

jadi jangan bosan - bosan untuk kasih komen dan review yah,

salam sayang dan cinta dari embuun