Chapter 458 - 458. Sebagian dari Rahasia (1/2)
”Tapi apa? Mengapa kau tidak melanjutkan kata – katamu?”. Sahut Silvia.
Dokter Martin tidak langsung melanjutkan perkataannya, ia seperti sedang memilah – milah kata yang tepat untuk di sampaikan pada Silvia. Dia terlihat tidak tenang dan setengahh gusar membuat Silvia semakin menaruh curiga.
Disaat Dokter Martin ingin menjawab pertanyaan Silvia, datang Wangchu yang mengawasi dengan tatapan dingin yang ia tunjukkan pada Dokter Martin.
”Dokter Martin yang terhormat. Sepertinya anda sangat senang berbicara secara pribadi dengan Nyonya kami?!”. Tanya Wangchu dengan nada khas sindirannya. Ia melipatkan kedua tangannya sambil berdiri di samping mereka berdua.
Dari belakang Wangchu, Zhenyi dan Zack Li mengikuti di belakang dan ikut berdiri dengan tatapan mengawasi. Di balik riuhnya acara barbeque an, Wangchu justru terlihat sangat siaga dengan serangan dadakan dari seseorang.
Dokter Martin berdecis seraya tersenyum sinis. Ia bertepuk tangan dengan pelan sambil menunjukkan sikap bangga pada Wangchu. ”Tuan Wangchu memang pantas mendapat gelar seorang tangan kanan yang setia. Pantas saja Tuan Lu sangat tenang meninggalkan istrinya disini. Jujur, saya sebagai Dokter yang di utus Pangeran Richard sangat tersanjung.
Wangchu melebarkan senyumnya dengan sangat baik, terlihat menghargai namun licik seraya mengangggukkan kepala. ”Dokter Martin, aku tahu kau adalah Dokter terbaik yang di kirimkan Kerajaan Hardland. tapi aku tidak menyangka, bahkan Dokter terbaikpun masih tidak memiliki sopan santun dengan bersikap seperti ini di belakang Tuan Lu. Jika Pangeran Richard tahu kelakuan anda di belakangnya. Apakah anda tidak takut dengan konsekuensinya?”.
Ancaman yang sungguh manis sudah Wangchu tekankan pada Dokter Martin. Tapi sepertinya hal itu tidak terlalu berefek pada Dokter Martin, di lihat dari reaksinya yang bahkan tidak menunjukkan rasa takut atau gusar sama sekali.
”Silahkan saja Tuan Wangchu laporkan semua perbuatan saya. Saya malah sangat berterima kasih untuk itu. Ssemakin detail justru semakin baik. Apa perlu saya teleponkan untuk anda, Tuan..” Ancam balik Dokter Martin. Semua perkataan yang menjadi kartu andalan Wangchu seakan sudah terbaca dengan baik oleh Dokter Martin.
Situasi menjadi semakin runyam. Silvia yang sedari tadi duduk memperhatikan pembicaraan mereka. Ia menjadi semakin penasaran dengan Dokter Martin ini. semua ancaman yang di tekankan Wangchu seolah tidak berpengaruh padanya. 'Siapa Dokter Martin ini sebenarnya?' pertanyaan ini terus terngiang – ngiang di pikiran Silvia.
Demi mendapat jawaban yang tertunda, terpaksa Silvia harus memisahkan mereka dan menanyakan kembali hal ini tanpa ada yang tahu atau mengawasi.
”Cukup..!”. seru Silvia dengan cukup lantang, membuat kedua orang yang sedang berselisih menoleh ke arahnya.
”Silvia.. apa kau ingin melindungi pria mencurigakan ini?”, sahut Wangchu, ia mengeryitkan keningnya, tidak habis pikir Silvia mau melerai perdebatan mereka.
”Aku tidak sedang membela siapapun. Aku hanya tidak enak dengan teman – teman lain yang sedang menikmati makan mereka. Wangchu, dan kedua anak buahmu. Bisa kalian tinggalkan kami berdua disini. Dia datang untuk memberikan resep obat padaku..” kata Silvia dengan setengah berbohong. Semoga dengan cara ini bisa membuat Dokter Martin mau berbicara yang sebenarnya padanya. Itulah yang di inginkan Silvia sebenarnya.
Dengan memisahkan Wangchu dan Dokter Martin serta melindungi Dokter Martin dari tuduhan, Silvia berharap Dokter Martin mau memberitahu garis besar rahasianya yang sebenarnya.
Ini memang taruhan yang cukup besar, karena bisa saja saat Silvia bertanya pada Dokter Wangchu, dia akan mendapat jawaban yang di sesatkan, dan membuat jurang yang cukup besar dengan orang – orang DALAM.
”Tapi Silvia, dia adalah orang yang tidak bisa di percaya. Bagaimana kamu memintaku melonggarkan pengwasanku darinya?”, Wangchu terlihat tidak terima dengan jwaban Silvia.