Chapter 404 - 404. Kedatangan Nona Shin (1/2)

Napas Linzy tertahan mendengar kata kematian dari mulut Longshang, ia langsung membungkam mulut Longshang dengan menggelengkan kepalanya. ”Mengapa kamu senang sekali mengatakan kata mati? Apa kematian itu menurutmu indah? Aku harap kamu tidak akan mengatakan hal ini di masa depan atau aku akan..”

”... Akan apa?”. Sela Longshang,

”Akan.. akan membuatmu menyesali karena telah memilih kematian dan meninggalkan ku seorang diri di dunia ini.”

”Egois..” sergah Longshang.

”Biar saja aku egois! Salah sendiri kamu memilih mati!”.

”Haolah.. jika itu maumu, aku akan mengabulkannya..” Longshang dengan raut serius memperlihatkan dirinya akan menarik semua alat yang terpasang di tubuhnya.

”Tunggu!! Longshang, apa kau gila!”. Cegat Linzy, ia menarik tangan Longshang, menghentikan hal gila yang akan Longshang lakukan.

”Mengapa kau menghentikanku, Zy. Bukankah kau tidak memperdulikannya..” kata Longshang datar. Ia berkata tanpa berekspresi, padahal dalam hatinya ia ingin sekali tersenyum melihat kecemasan dari balik wajah jutek Linzy.

”Longshang, apa kau menganggap semua perkataanku adalah kenyataan?”.

”Sebenarnya apa maumu, Zy. Aku harap kau tidak sedang mempermainkanku. Sudah cukup 5 tahun ini aku menantimu dengan sia-sia. Aku harap kau tidak melakukannya lagi untuk ke sekian kalinya. Itu menyakitkan.”

”Salah paham di antara kita  memang cukup pelik, dan itu semua adalah salahku karena tidak mempercayaimu. Bukankah aku wanita yang bodoh.”

”Ya, kau cukup bodoh untuk menjadi salah saeorang dari World Medical Association WMA. Mana ada salah satu anggota dari asosiasi kedokteran dunia yang sebodoh dirimu.” Ledek Longshang.

”Kau sedang mengejekku, Longshang..?”

”Tidak, tapi lebih baik kita sudahi lelucon ini. aku ingin mandi..”

Longshang berusaha untuk beranjak dari tidurnya, satu-persatu alat yang menempel di tubuhnya ia lepas, namun lagi-lagi Linzy mencegatnya.

”Berhenti, biar aku yang menyeka tubuhmu..” kata Linzy, ia memasang kembali alat yang menempel di tubuh Longshang.

”Kau yakin ingin melihatku telanjang dada?”. Tanya Longshang.

Rupanya Linzy masih memiliki sisi imut, wajahnya merona merah. Ia dengan malu-malu menjawab ledekan Longshang. ”Mau gimana lagi, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membuatmu tetap segar. Jangan banyak tanya dan DIAM!”.

Pertama-tama Linzy membantu Longshang untuk duduk, lalu.. perlahan ia membuka kancing Longshang satu persatu dan membuka pakaian rumah sakit yang Longshang pakai. Kini pakaian Longshang telah terlepas dan hanya memakai selimut untuk menutupi bagian bawah.

Sejenak Linzy terpana melihat bentuk tubuh Longshang yang terbentuk indah. Warna kulitnya yang putih bagai batu giok langka yang mampu menarik pusat perhatian. 'Astaga.. apakah ini bentuk tubuh Longshang? Selama bertahun-tahun baru kali ini aku melihat bentuk tubuh sebenarnya dari Longshang. Walau terluka sekalipun, bentuk tubuhnya tetap indah.. benar-benar indah...' batin Linzy.

”Hei.. Zy, Zy..” panggil Longshang yang melihat Linzy melamun. Ia menyunggingkan senyum melihat Linzy melamun membayangkan tentangnya, setidaknya itu yang ada di pikiran Longshang.

”Eh.. ada apa. Apa kau memanggilku, Longshang?”. Tanya Linzy,

”Kau sedang melamun, Zy? Apa sedang memikirkan diriku? Sudahlah.. aku ingin mandi!”. Saat Longshang ingin bangun dari ranjang di cegat kembali oleh Linzy.

”Stop! Sudah ku katakan, biar aku saja yang memandikanmu..”