Chapter 379 - 379. Laporan Zain, Penyelidikan Lelang gelap (1/2)
”Identitas sebenarnya Silvia? Jangan bercanda. Apa yang membuatmu mengatakan hal seserius ini! Apa buktinya?” cecar Ludius pada Pangeran Richard. ia meletakkan kembali gelasnya setelah tersedak karena perkataan Richard yang tidak bisa di percaya.
”Sudah ku katakan, aku tidak bisa memastikan hal ini di sini. maka dari itu aku memintamu ikut bersamaku ke Kerajaan Hardland.”
”Bukankah, kau memintaku ke Kerajaan Hardland hanya untuk membahas masalah pergerakan Organisasi Dark Phantom? Sejak kapan kau menyadari tentang Silvia dan pendapatmu mengenai identitasnya?” Ludius terus mencecar Pangeran Richard dengan berbagai pertanyaan, sampai ia menemukan bukti yang valid mengenai hal ini.
”Sejak pertama kali bertemu dengan istrimu. Ia sangat mirip sekali dengan mendiang Ibu Suri atau Permaisuri pada masa Raja sebelumnya, yang kala itu memilih mengasingkan diri karena sebuah fitnah yang menimpanya. Beruntung Raja pada masa itu tidak menjatuhi hukuman mati pada Istrinya. Pada saat itu, Ibu Suri membawa seorang Putra yang sudah berusia 15 tahun. Dan Putra itu saat ini entah ada dimana? Bagaimana keadaannya saja tidak di ketahui rimbanya. Begitu aku melihat Silvia, aku langsung teringat Putra Ibu Suri yang seharusnya menjadi Pamanku. Dan Paman yang di bawa pergi Ibu Suri adalah Ahli waris sebenarnya dari Kerajaan Hardland.” Ujar Pangeran Richard memberi tahu sedikit garis besar dari masalah yang terjadi di masa lalu.
Ludius mendengarkan dengan seksama apa yang di katakan Pangeran Richard. untuk saat ini, menurut Ludius itu sedikit mustahil. Tapi ia mencoba untuk memahami dan mempercayainya. ”Jadi menurutmu, Silvia bisa jadi adalah cucu dari mendiang Permaisuri dari Raja sebelumnya?” sahut Ludius mencoba memahami apa yang di sampaikan Pangeran Richard.
”Itu belum bisa di katakan benar sampai kita mendapatkan bukti yang valid.” Pangeran Richard meletakkan gelasnya di meja. Ia memandang Ludius serius. ”Aku membutuhkan bantuanmu, Tuan Lu. Apakah kau bisa mencari tahu identitas Ayah dan Ibu Silvia yang sebenarnya?”
Ludius diam sejenak, ia tidak langsung mengiyakan permintaan Pangeran Hardland. Menyelidiki identitas kedua mertuanya??. Tapi jika di ingat kembali, hanya ini jalan satu-satunya untuk mengetahui identitas Silvia. Sebenarnya ada hal yang lebih mudah di lakukan, yaitu tes DNA, tapi jika hanya mengandalkan itu, belum cukup untuk membungkam para Menteri dan petinggi yang sangat menentang keberadaan Permaisuri Raja terdahulu.
”Baiklah, kali ini aku akan membantumu. Aku akan mengutus seseorang untuk menyelidiki latar belakang Keluarga Zhuan, terutama mendiang Ayah mertua Liyun Zhuan.” Ujar Ludius kembali.
”Bagus, aku tahu kau bisa mengerti dengan keadaan saat ini.” Pangeran Richard beranjak dari duduknya, dengan senyum tipisnya ia membenarkan jasnya. ”Karena hal penting ini sudah aku sampaikan. Maka aku akan pergi, aku takkan mengganggu malammu.”
Karena di bar hanya ada mereka berdua, maka tidak ada alasan untuk Pangeran Richard meneruskan pembicaraan mereka. Ia melangkah pergi dengan sesekali menoleh ke arah Ludius. ”Ingatlah posisimu Tuan Lu. Mulai saat ini kau akan menemui banyak musuh yang sebenarnya. Dan aku memintamu untuk tidak menyusahkan Silvia.” Katanya sambil terus berjalan menuju pintu luar.
”Jangan coba-coba untuk mengguruiku tentang bagaimana menjaga Silvia. Karena aku lebih mengerti akan hal ini.” Balas Ludius, ia bersandar sambil memjamkan mata.
Pangeran Richard tersenyum seringai, lalu ia melanjutkan langkahnya keluar dari bar Night Dragon. Ludius sendiri menunggu kabar dari Zain yang saat ini sudah berada di Lelang gelap yang berada di salah satu tempat di kota Hongkong.
Sebelum itu, Ludius melihat ke arah jam tangannya, terlihat jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam waktu setempat dan Zain belum juga memberikan sebuah kabar. 'Apakah terjadi sesuatu di lelang gelap? Haruskah aku menyusulnya kesana?.'
Bzzt.. bzzt..