Chapter 321 - 321. Bar Night Dragon bag 2 (2/2)
”Yes Master, saya akan segera mengkoordinir hal ini dengan beberapa anak buah terbaik saya.”
Suasana kembali hening, mereka mulai menikmati kembali wine yang sudah tersaji didepannya. Namun Ludius serta Longshang masih terdiam dengan fikiran masing-masing memikirkan hal berbeda.
Wangchu yang faham hanya bisa diam untuk sementara waktu mengenai Longshang, tapi dia tidak bisa membiarkan Ludius memikirkan hal terlalu lama. Sejauh yang diketahui Wangchu, Ludius adalah pria yang akan memikirkan matang-matang mengenai mengambil keputusan jika itu menyangkut seseorang yang dia sayang.
Wangchu menepuk pundak Ludius pelan hanya untuk menyadarkannya dari lamunan. ”Apa yang sedang kau fikirkan Ludius?.”
”Tidak ada, hanya sedikit memikirkan apa niat pria yang menginginkan Silvia. Aku sudah mencoba mencari Dokter terbaik dan semua tidak ada yang sanggup untuk menangani kasus rahim Silvia. Apakah aku harus benar-benar menyerahkan Silvia pada Daniel? Meski mendengar Pangeran Hardland akan mengirim Dokter terbaiknya. Aku tidak yakin Dokter yang dia kirim bisa mencari solusinya.” Ujar Ludius putus asa.
”Kau terlalu pesimis Ludius. Jalani saja perlahan, tidak ada hal yang mustahil di dunia ini.” Kata Wangchu memberi nasihat.
”Mudah mengatakan, tapi tidak semudah itu untuk melakukannya. Kau belum pernah jatuh cinta bukan? Tiba saatnya kau jatuh cinta, kau akan mengerti rasanya di posisiku atau Longshang.” Sergah Ludius.
”Ah baiklah, berbicara denganmu memang membuatku menjadi semakin terlihat tua, Boss.” Ledek Wangchu, ia meneruskan minumnya.
”Sepertinya kau sudah mabuk Wangchu, lebih baik kau kembali.” Zhenyi yang melihat Wangchu sudah setengah sadar menarik lengan Wangchu agar beranjak dari duduknya. Namun bukannya Zhenyi berhasil mengangkat Wangchu, justru Zhenyi malah terjatuh diatas Wangchu dengan posisi yang begitu erotis.
”Kau! Untuk apa duduk di atasku Yi?.” Tanya Wangchu dengan suara racau dengan kondisinya yang setengah sadar.
Ludius dan Longshang yang tengah sibuk dengan fikiran mereka, begitu mendengar racauan Wangchu langsung menoleh kearahnya dan melihat hal konyol didepan mata langsung saja mengundang gelak tawa, ”Pfft.. hahaha..” Mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol 2 sahabatnya itu.
Sejurus Zhenyi langsung berdiri dari posisinya saat ini. ”Brengsek kau Wangchu!”, umpat Zhenyi, mendengar gelak tawa Longshang dan Ludius, iapun langsung menoleh kearah mereka. ”Kalian juga, Diamlah! Aku masih normal tahu!.” Sentak Zhenyi dengan amarah yang kacau.
”Hahaha Sorry Zhen, aku tidak bermaksud menertawakanmu. Ohya, bisa kau antarakan Wangchu pulang. Dia sudah mabuk berat!.” Ujar Longshang,
”Kau gila Longshang! Sudah, aku tidak ingin berurusan dengan kalian. Cih.. menjijikan!.” Umpat Zhenyi dengan amarahnya dan pergi dari ruangan mereka berkumpul.
Setelah kepergian Zhenyi dan Wangchu yang tertidur karena pengaruh alkohol, Ludius mulai membuka percakapan dengan Longshang yang perasaannya saat ini sedang kacau.
”Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini, Longshang.” Ucap Ludius sambil menepuk pundak sahabat baiknya itu.
”Ludius, aku harus bagaimana menyikapi hal ini? Mengapa harus Linzy yang melakukannya? Aku bingung dan malu terhadapmu.” Ujar Longshang menundukkan wajahnya dengan kedua tangan memegang kepalanya yang terasa berat. Seolah ia baru saja kejatuhan beban yang begitu berat seumur hidupnya.
”Jangan katakan hal itu Longshang, kita masih belum menemukan bukti yang valid mengenai keterlibatan Linzy. Aku harap kau tidak menjauhinya hanya karena hal ini.”
”Entahlah, aku sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa jika bertemu Linzy nantiinya. Akankah penantian panjangku sia-sia?” ucap Wangchu putus asa.