Chapter 291 - 291. Morning bebz.. bag 2 (1/2)

Dengan tubuh yang berbalut handuk kimono putih dengan bagian dada yang dibiarkan terbuka, hingga terllihat jelas dada bidang nan atletis itu sang Ludius mencuri ciuman pagi istrinya. Mengubah pagi yang cukup dingin dengan kehangatan sentuhan bibir yang saling terpaut.

Dan entah mengapa pagi ini Silvia tidak menolak ciuman nakal yang sedikit lebih lembut dari suaminya, dan membiarkannya menyesap dan mengulum lebih dalam dari biasanya. Sisi lain dari hati Silvia diam-diam justru merasa senang dengan perlakuan suaminya.

Namun begitu Ludius teringat mereka harus kembali pagi ini membuatnya perlahan melepas tautan ciuman mereka. ”Selamat pagi Sayang..” sapa Ludius,

Dengan cepat Silvia mengalihkan pandangannya ke samping, mungkin wajahnya saat ini terlihat sangat menggemaskan atau mungkin justru aneh, dengan malu-malu ia membalas sapaan suaminya. ”Pagi..” jawab Silvia lirih.

”Mengapa kamu mengalihkan pandanganmu Sayang?” Ludius mengeratkan pelukannya. ”Apakah kamu sudah agak baikan?”.

”Uhm.. sudah agak baikan dari tadi malam,”

Begitu Ludius tak sengaja menyentuh perut Silvia ia teringat belum menyapa buah hati mereka, ia melepas pelukannya dan sedikit berjongkok, dengan senyum hangatnya ia menempelkan telinganya di dekat perut istrinya yang sebenarnya masih belum terlihat karena memang masih berumur 2.5 bulan.

”Pagi Nak.. Papa ada di sini untuk menyapamu, papa harap kamu tidak menyusahkan mamamu di dalam sana ya. Kasian mamamu sering kelelahan dan hampir pingsan. Papa selalu mengkhawatirkan kesehatanmu dan mamamu . Tumbuhlah dengan baik di dalam sana ya, karena di sini papa dan mama dengan sabar menunggu kelahiranmu”, kata Ludius mengutarakan isi hatinya.

Silvia yang mendengar ini tentu saja hatinya tersentuh, ia tersenyum sambil menyentuh lembut perutnya. ”Terima kasih ya suamiku, kau mau menyapa buah hati kita sepagi ini. Tapi ngomong-ngomong kamu masih berbalut kimono. Cepat ganti pakaian deh, kalau ada orang yang lihat kan nggak lucu suamiku..” tegur Silvia.

Ludius beranjak dari tempatnya, ia mengecup kening Silvia dan pergi dengan senyum nakal, ”Ish.. memang siapa lagi yang bisa melihat tubuh atletisku selain kau Sayang..” ujarnya sedikit berteriak yang sudah di depan koper mengambil setelan jas untuk di pakainya.

”Narsis.. ohya, kita akan kembali ke China pagi ini yah?”

Langkah Ludius terhenti, ia menoleh ke arah Silvia dan berjalan mendekatinya yang sudah menunjukkan raut kecewa meski istrinya berusaha menyembunyikannya. ”Iya Sayang, maafkan aku. Malam nanti ada hal yang harus aku urus bersama Longshang dan tidak bisa di tunda. Lagi-lagi aku menunda kebersamaan kita..” katanya sambil menyentuh wajah lembut istrinya.

”Tidak apa-apa, aku ngerti kok Suamiku.. kalau gitu aku mandi dulu ya.” Balas Silvia dengan senyum menyembunyikan perasaan sedihnya. Ia langsung pergi menghindari suaminya.

'Sayang.. kamu pasti kecewa karena aku lagi-lagi membatalkan waktu untuk kita berdua. Sekali lagi maafkan aku sayang..', batin Ludius, ia melanjutkan langkahnya ke kamar ganti.

***

-Hotel Wistle Lark

Setelah semalaman Longshang mabuk sendirian di Bar Hang On dan membuat onar disana dengan mengigau menyebut nama Linzy Abigail berulang kali hingga membuat beberapa orang kesal, dia akhirnya di bawa seorang wanita menuju hotel Wistle Lark.