Chapter 285 - 285. Menghadiri resepsi Rekan Bisnis bag 2 (2/2)
”Oh ternyata Tuan jomblo juga datang, maafkan aku Tuan Longshang yang terlambat menyadari kedatanganmu”. Sahut Lion seraya menatap yang berdiri di samping Ludius.
”Ishh.. Tidakkah perkataanmu terlalu kasar Tuan?, ada banyak alasan aku memilih untuk sendiri, bukankah cinta itu datang tanpa berkata atau permisi? Dan kesetiaan itu bagian dari pedoman hidup? Tuan tidak perlu khawatir, suatu saat saya akan akan memperkenalkannya pada anda. Tunggu tanggal mainnya..” kata Longshang dengan gayanya yang khas tenang dan kalem.
”Hahaha.. kalau begitu saya akan menunggu hari itu tiba Tuan Longshang”. Kata Lion menimpali perkataan Longshang.
”Tentu saja, seorang pria takkan menarik kembali kata-katanya!. Sebelumnya.. selamat kepada Tuan Kim atas pernikahan anda, semoga bahagia selalu..”, kata Longshang tulus dengan mengulurkan tangannya,
”Terima kasih..”, balas Kim seraya menerima uluran tangan Longshang dan saling berjabat tangan.
”Baiklah.. Tuan Kim, sepertinya kami harus segera pergi sekarang, dan maaf kami tidak bisa berlama-lama disini karena kami masih ada urusan mendesak lainnya”. Ujar Ludius sembari menelungkupkan tangan ke dada memberi salam.
”Tidak apa-apa, yang terpenting anda dan istri anda bisa datang itu sudah cukup bagi saya..”, sahut Tuan Kim dengan senyum merekah.
Setelah itu Ludius menunjukkan hormatnya dan memeluk Lion layaknya seorang sahabat, di lanjut Ludius yang di ikuti Longshang menghampiri Silvia yang masih berbincang ria dengan Nana khalila. ”Sayang, mari kita pulang. Aku masih ada beberapa urusan yang harus di selesaikan dengan Longshang”.
”Ya suamiku..” balas Silvia, ia berbalik arah menemui Nana dan berpamitan padanya. ”Sepertinya saya harus kembali, suami saya masih ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan.” Kata Silvia, dia memegang kedua tangan Nana dengan senyum ramah.
”Tidakk masalah mbak Silvia, kapan-kapan kita harus ketemuan kalau ada acar di Indonesia”.
”Tentu mbak Nana, Saya pasti akan undang anda untuk datang. Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu”. Silvia setengah menunduk memberi salam terakhir lalu mundur beberapa langkah dan menerima uluran tangan suaminya.
”Sudah sayang?”. Tanya Ludius kembali.
”Uhm,, sudah. Ayo kita pulang..”. Silvia menautkan tangannya kembali di lengan suaminya. Berjalan saling beriringan bagai harmoni sebuah nada yang seirama.
Bahkan keromantisan keduanya berhasil menyita perhatian beberapa wanita yang datang ke acara tersebut. Entah karena mereka kagum dengan kedekatan pasangan itu atau karena Ludius yang mampu menghipnotis hati para wanita dengan ketampanan dan sorot matanya yang dingin nan kelam.
Ada juga beberapa dari wanita yang ada di sana memperhatikan Longshang yang jalan sendiri di belakang pasangan Silvia dan Ludius. Meski Longshang tidak memiliki aura dingin menusuk, namun ketenangan serta keteduhan dari pancaran wajah Longshang nyatanya juga mampu menarik banyak perhatian.
Resepsi kali ini di datangi banyak tamu penting dari berbagai kalangan seperti pengusaha, Pangeran dari negeri timur dll. Namun karena kabar mendesak dari Longshang, Ludius tidak bisa berlama-lama di acara tersebut.