Chapter 273 - 273. Tidak adakah cara lain untuk menyembuhkan Silvia selain bantuan darinya? (1/2)

”Ludius, kita sedang ada dimana?”,. tanya Silvia seperti orang linglung, ia melihat ke sekeliling dan mendapati sedang berada dalam mobil di dalam pelukan Ludius, meski samar-samar ia dapat melihat jelas Ludius yang ada di depannya.

'Tapi bagaimana dengan Daniel? Apakah dia baik baik saja?'. Batin Silvia

”Kita sedang ada di dalam perjalanan kembali ke Rumah sakit Sayang... kamu sudah agak mendingan? Lebih baik kamu istirahat kembali. Wajahmu masih sangat pucat sayang..”. pinta Ludius lembut pada istrinya.

Wajah Silvia meski terlihat pucat tapi ia mencoba untuk tetap terlihat baik baik saja, mencoba untuk menutupi semuanya dari suaminya. Namun Ludius tetaplah Ludius yang bisa melihat jauh kedalam menelusuri mata istrinya tanpa ada yang bisa di tutupi.

”Jangan memaksakan diri Sayang, aku tahu kamu masih belum pulih sepenuhnya. Lebih baik istirahatlah..”. pinta Ludius yang kedua kalinya dengan lembut

Sebenarnya ada yang mengganjal di fikiran Silvia yaitu mengenai keadaan Daniel Qin yang telah menyelamatkannya dan berakhir dengan luka tembak di punggungnya. Karena rasa penasaran dan khawatir dengan kondisi Daniel, dengan perlahan dan hati-hati Silvia bertanya pada suaminya.

”Suamiku, bagaimana keadaan Daniel sekarang? Apakah dia baik-baik saja?”. Tanya Silvia lirih dan pelan, takut membuat suami tempramentalnya marah.

”Daniel baik-baik saja disana karena sudah ada orang yang merawatnya, kau percaya dengan perkataanku kan sayang?”. Tanya Ludius pada Silvia dengan dengan sedikti menyembunyikam kebenaran tentang kondisi kehamilannya.

”Percaya apa suamiku? Memangnya apa yang telah terjadi di antara kalian?”. Tanya Silvia selidik, sesekali ia meringis menahan sakit yang ada di perutnya dan tiba-tiba merasa pening. Seolah akan kehilangan kesadaran kembali.

”Tidak ada yang terjadi apapun di antara kami” Ludius mengusap kepala Silvia layaknya anak kecil. ”Aku hanya ingin mengatakan jangan dekat-dekat dengan Daniel Qin, dia tidak baik untukmu Sayang..”.

”Memang apanya yang tidak baik suamiku, dia sudah mengorbankan hidupnya demi menyelamatkanku. Aku sebagai manusia yang mempunyai hati tentu saja harus membalas kebaikannya..”

”Iya sayang.. kau boleh membalas kebaikannya. Tapi aku harap kamu tidak terlalu dekat dengannya. Ada banyak rahasia yang dia sembunyikan darimu, ini semua demi dirimu istriku..”. bujuk Ludius,

Namun Silvia tidaklah sebodoh itu, dia menjadi semakin curiga dengan suaminya yang memintanya menjauhi Daniel tanpa memberikan penjelasan yang pasti. Disaat ia akan menanyakan lebih jauh tentang hal ini, mulutnya seakan tak mampu berbicara ketika melihat gurat cemas yang begitu dalam dari wajah suaminya.

'Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan Ludius, mengapa kamu sampai tertekan seperti ini?'.

Silvia terdiam, ia menenggelamkan wajahnya di sela tubuh bidang Ludius untuk memejamkan mata, karena kejadian yang menimpanya pagi tadi masih nampak jelas di depan matanya membuat kondisinya drop cukup serius.

***

Setibanya di depan Rumah Sakit tempat Linzy bekerja, Wangchu langsung menghentikan mobilnya. Dari dalam rumah sakit keluar Dokter Linzy yang sudah lebih dulu mendapat kabar bahwa Ludius tidak lama lagi akan datang ke rumah sakit.

Begitu mobil terhenti, Ludius segera menggendong Silvia keluar dari mobil. Baru beberapa menit Silvia membuka mata ia sudah memejamkan mata kembali membuat Ludius memikirkan apa yang telah terjadi pada istrinya itu.

'Sebenarnya apa yang telah kamu alami hingga seperti ini Sayang? Dalam keadaan seperti inipun kamu masih mengigau ketakutan'.batin Ludius di saat dia menggendong Silvia keluar dari mobil.