Chapter 248 - 248. Bertemu teman lama (2/2)
”Apakah kau sedang menginginkan kematianku Hanson! ”. Tegas Ludius, ia menatap dingin pria di depannya.
”Entahlah.. Hanya kau yang tahu maksud dari perkataanku Ludius! Karena ini pestamu dan Silvia, aku akan pergi dan tidak akan mengganggu kalian”. Hanson melangkah pergi dengan diam-diam mengedipkan satu matanya pada Silvia.
Ludius menggenggam tangan Silvia kuat dengan aura dingin yang keluar bersamaan dengan tatapan yang mematikan mengikuti arah kemana Hanson pergi.
”Ludius.. Apakah kau serius marah pada candaan Hans?” tanya silvia.
Meski BAR Angel tengah ramai dengan berbagai suara, namun Silvia yang ada di samping Ludius merasakan keheningan, seolah masuk ke dalam kehampaan yang Ludius rasakan.
”Aku tidak menganggap serius perkataannya. Sudah.. Lupakan! Kita harus menyambut para tamu yang lain”. Kata Ludius mengalihkan pembicaraan.
”Oh.. Uhm baiklah.. ”, sebenarnya ada hal yang ingin Silvia tanyakan. Namun melihat wajah tenang Ludius membuat Silvia lebih memilih diam dan tidak menanyakannya sekarang. Hanya saja…
'Mood Ludius berubah begitu drastis. Sebenarnya apa sih yang mereka bicarakan?'. Batin Silvia.. Tapi segera ia tepis pemikiran tersebut,
Dari arah belakang Silvia datang seseorang menghampirinya dengan menepuk pundak kanan Silvia sontak membuat Silvia terkejut.
”Silvia.. Apa kau merindukanku?”. Kata seorang wanita yang ada di belakang Silvia. Ia yang mendengar sapaan hangat seseorang langsung berbalik kebelakang dan mendapati Lingling sahabat terbaiknya datang tanpa Silvia tahu.
”Lingling, apa yang kau fikirkan? Tentu saja aku sangat merindukanmu!”, Silvia dengan tangan terbuka lebar dan memeluk sahabatnya itu,
”Aku kira kau akan betah di LA dan takkan kembali menemuiku” ,sambung Silvia dengan mata sembab. Sudah beberapa bulan mereka tidak bertemu dan itu membuat Silvia merasa kehilangan.
”Ya ampun Vi, apa kau menangis? Lama tidak bertemu bagaimana kabarmu? ” tanya Lingling, ia melepas pelukan Silvia.
Di tengah haru pertemuan Lingling dengan Silvia, Ludius yang masih bersama Silvia menghampiri Silvia dan berbisik. ”Sayang, aku akan menemui tamu lain, kau disini saja bersama LingLing. Jangan nakal ok.. ” kata Ludius memperingatkan Silvia layaknya anak kecil.
Dengan ramah Ludius memandang LingLing dan memberi senyuman simpul. ”Lingling, aku titip Silvia, jangan biarkan dia berkeliaran sendirian. Kau tahu kan apa yang aku maksud”. Ujar Ludius
”Tuan Lu tenang saja, serahkan istrimu padaku! Kau bisa menyambut tamu penting yang lain”.
”Baiklah.. Lanjutkan pembicaraan kalian”. Sebelum Ludius pergi ia membelai rambut Silvia yang dibiarkan tergerai.
”Kabarku baik Ling, kau bagaimana bisa di LA begitu lama?”,
”Kau tahu sendiri Senior Bryan ditugaskan di sana! Eh denger-denger kamu sudah hamil yah.. Selamat sahabatku.. ” kata Lingling mengharu biru,
”Dengar dari mana kau kalau aku hamil?”, balas Silvia berbisik,
”Dari Longshang yang mengabari Party ini. Sebenarnya Bryan juga sibuk malam ini, tapi pas tadi pagi aku di beri kabar kalau kau mengadakan pesta tentu saja aku harus ikut dong. Soalnya mumpung masih di CHINA dan belum kembali ke LA lagi”,