Chapter 234 - 234. Linzy Abigail bag 2 (1/2)

Mendapat pertanyaan serius dari mulut Ludius membuat Linzy berfikir bahwa Ludius juga mengetahui sedikit tentang hal yang sedang dipelajari. ”Tanyakan pada dirimu sendiri, jika kau percaya aku akan dengan senang hati membantumu sebisaku”. Kata Linzy dengan mantap tanpa keraguan.

'Apakah aku bisa mempercayakan ini pada Linzy? Tapi jika aku tidak meminta bantuannya aku tidak akan tahu apa yang akan musuh perbuat pada Silvia. Linzy adalah satu-satunya yang dapat menyelidikinya untuk saat ini'. Batin Ludius gusar,

Lama Ludius terdiam menimbang akan keputusan apa yang ia ambil. Setelah diam beberapa saat akhirnya Ludius angkat bicara. ”Aku akan memberitahumu sesuatu, ini mungkin akan berhubungan dengan penyelidikan mu”.

”Maksudmu tentang obat yang tengah marak di Dunia bawah?”. Tanya Linzy memperjelas,

”Benar! Beberapa waktu yang lalu Istriku Silvia yang sedang berada di ruang rawat kedatangan 2 orang yang menyamar sebagai perawat. Mereka memaksa Silvia dan berniat menyuntikkan cairan obat yang belum aku ketahui jenis dan kegunaannya. Baru saja saat mendengar kau akan menyelidiki tentang Obat yang tengah beredar tentu saja membuatku kaget”.

”Lalu apa yang kau inginkan dariku Ludius? ”. Tegas Linzy,

”Bantu aku selidiki kandungan dari obat tersebut, saat ini obatnya berada di tangan Longshang. Kau bisa meminta langsung padanya”.

”Aku akan membantumu menyelidiki obat tersebut. Tapi untuk obatnya kau saja yang ambil, aku enggan untuk bertemu Longshang. Lebih tepatnya aku belum siap”,

”Semakin lama kau menunda untuk menemuinya, semakin besar kesalah pahaman diantara kalian. Tidak menuntut kemungkinan Longshang justru sudah memilih wanita lain sebagai penggantimu”.

”Kalau itu terjadi, biarlah.. Kisah kami memang hanya sebatas ini. Untuk apa aku menuntut lebih… ”.

”Kau memang tidak berubah Zy, masih sama seperti dulu. Memilih diam dari pada menjelaskan”.

Ditengah percakapan Ludius dengan Linzy, sayup-sayup terdengar suara panggilan Silvia. ”Ludius.. ”.

”Sepertinya Silvia sudah siuman, aku akan melihatnya”. Sela Ludius di tengah pembicaraan mereka.

”Ok.. Temui dulu istrimu. Dia pasti kaget saat terbangun tidak melihatmu ada di samping nya”.

Ludius yang saat itu masih berbicara dengan Linzy begitu mendengar panggilan yang tak asing di telinganya langsung menemui istrinya yang masih terbaring di kasur.

”Sayang, kamu sudah bangun? ”. Tanya Ludius, ia duduk di samping Silvia dan mengecup kening Silvia dengan lembut. Melihat mata Silvia yang sudah terbuka Ludius menggenggam kedua tangan Silvia dan menyentuh lembut wajah istrinya yang masih pucat.

”Uhm..”. Jawab Silvia singkat dengan senyum mengembang, ia mulai membuka lebar matanya yang masih terasa berat.

'Pada akhirnya aku pingsan lagi dan membuat Ludius kerepotan'.