Chapter 135 - 135. Ketegasan Ludius untuk Zain (1/2)

Ludius membawa Silvia kembali ke Resort dalam keadaan tidur. Didepan kamar sudah ada pelayan yang siap menerima perintah ”Kalian bantulah istriku untuk berganti pakaian. Bajunya sudah kupersiapkan, ada di atas meja rias. Aku akan menunggu di ruang depan”. Perintah Ludius pada pelayan Resort. Dia membaringkan Silvia di ranjang dan meninggalkannya bersama pelayan agar mereka mengganti pakaian Silvia. Sebelum keluar Ludius mengambil tas berisi satu set pakaian, ponsel dan laptopnya untuk dibawa keruang depan.

”Baik Tuan, sesuai perintah anda”. Pintu kamar ditutup.

Diruang depan Ludius menaruh tasnya dan mengambil perlengkapan mandi. Di kamar lain Ludius masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah seperempat jam, Ludius memakai setelan jas kasual dengan model slim fit keluar dari kamar dan kembali keruang depan untuk mengambil ponsel dan mengecek E-mail yang ada di Laptopnya. Hal pertama yang dia lihat adalah E-mail dari Longshang mengenai detail keadaan yang terjadi baru-baru ini di Perusahaan.

Ludius, Keadaan kantor saat ini sedang memanas. Pasalnya para Dewan Direksi menentang Kakakmu menjadi Pemegang Saham di Perusahaan Jiang yang baru saja kamu dapatkan. Selain karena Saham di Jiang, Sepertinya para Dewan Direksi mulai resah karena kepergianmu. Mereka khawatir harga Saham turun akibat kepergianmu yang tidak di ketahui publik, kasus ini sama seperti waktu kamu menghilang selama 2 tahun. Apa yang akan kamu lakukan sekarang?.

???? Longshang secepatnya aku akan kembali. Mengenai keadaan Perusahaan seharusnya kamu bisa mengatasi hal sepele seperti ini. Biarkan para Dewan Direksi berfikir sesuka mereka, kamu klarifikasi pada Media bahwa aku sedang menjalani bulan madu dan selidiki media mana yang memberitakan tentangku. Sisanya kamu biar berjalan apa adanya.

Setelah mengirim E-mail, Ludius menelfon Zain untuk menanyakan kesepakatan mereka.

”Ada apa Tuan Lu menelfonku?. Apa ini ada hubungannya dengan penyelidikan Keluarga inti Al Farezi?”.

”Benar, Aku butuh secepatnya hasil dari pencarianmu. Aku sudah tidak ada banyak waktu di Negara ini, setelah kembali dari Pulau ini aku akan langsung terbang ke China”.

”Aku sudah menemukan apa yang kamu minta, Aku akan mengirimkan secepatnya ke Wangchu. Tuan Lu kamu yakin membiarkanku menjadi pengawal pribadinya? Kamu tidak takut kah kalau aku merebutnya dari sisimu?”.

”Hey Zain, jangan samakan aku denganmu yang mudah melepaskan namun pada akhirnya penuh penyesalan. Jika kamu memang mampu, silahkan saja rebut Silvia kembali dari sisiku, Aku hanya mengingatkanmu untuk tidak menyesal nantinya. Karena setelah mencobanya, kamu akan tahu perbedaan antara kamu dan aku dalam hal mencintai dan kesetiaan”.

”Pria playboy sepertimu berbicara tentang kesetiaan?. Aku harap Tuan Lu tidak lengah, karena aku pasti akan menemukan celah untuk merebut Silvia kembali dari tanganmu”.

”Lakukan sesukamu. Karena urusan kita telah selesai, sepertinya tidak ada yang perlu dibahas lagi. Aku tunggu laporannya darimu”.

Tut.. Tut.. Tut..

Ludius memutus panggilannya, Ludius hampir termakan perkataan Zain karena, hingga membuatnya menggenggam erat ponselnya karena geram. ”Zain.. Kamu terang-terangan menyatakan perang padaku?. Tapi aku Ludius tidak akan tinggal diam dan membiarkanmu mengambil celah untuk masuk kedalam hati Silvia kembali”.

Pelayan keluar dari kamar Silvia dan berjalan kearah Ludius untuk memberi laporan. ”Tuan, kami telah selesai mengganti pakaian Nyonya. Adakah hal lain yang Tuan inginkan?”. Tanya Pelayan.

”Tidak perlu, kalian boleh pergi”. Kedua pelayan membungkukkan badan lalu pergi.

Ludius masih duduk di ruang depan dengan Laptop di tangannya mulai sibuk dengan beberapa berkas Perusahaan yang di kirim Longshang padanya. ”Dalam tiga hari ini aku harus memanfaatkan waktu sebisa mungkin untuk menjalani hari-hari dengan Silvia dan menguak apa yang terjadi sebenarnya pada Keluarga inti Al Farezi. Aku tidak akan tenang meninggalkan Ibu Mertua disini dengan masalah yang sempat memanas tempo hari”.