Chapter 108 - 108.Resepsi Pernikahan bag 5 (1/2)

Dor… Dor…

”Tidak, Silvia..! ”.

Dia menatap musuh yang ada di depannya dengan tatapan iblis nya. ”Aku tidak akan melepaskan kalian! ”. Ancam Ludius penuh dengan penekanan.

”Aku sudah memberi kesempatan untuk kalian pergi, namun kalian justru melukai Istriku. Kalian belum pernah melihat kemarahan dari seorang Ludius bukan?. Maka aku akan memperlihatkan pada kalian siapa Ludius yang sebenarnya”. Kata Ludius penuh penekanan dengan tatapan tajam.

Kedua musuh yang sedang berhadapan dengan  Ludius sempat gentar mendengar setiap kata yang Ludius ucapkan. Perkataan dan tatapan mematikan Ludius seperti sebuah petir yang menyambar keberanian mereka.

Dengan cepat Ludius menyerang mereka dengan semua kemampuan yang ada. Dia memberi pukulan bertubi-tubi pada musuh yang mengatakan pistol kearah Silvia. Musuh yang sebelumnya terlihat berbahaya kini seperti sampah yang tidak berguna. Ludius mencekal leher musuhnya.

”Katakan apakah kamu 01 yang diperintahkan untuk membunuh Silvia?”.

Disaat Ludius fokus dengan musuh yang ada ditangannya, musuh yang lain mundur dan mengarahkan pistolnya kearah Ludius.

”Ludius awas disampingmu”. Teriak Hanson  yang melihat ada pistol yang mengarah kearah Ludius.

Dengan cepat Ludius mengambil pistolnya dan memalingkan pandangannya kearah musuh yang disamping.

Dor…

Satu tembakan tepat mengenai dada musuh. Ludius menembaknya tanpa perasaan takut atau bersalah. Ludius yang saat ini melupakan janjinya pada Silvia telah menghabisi 1 nyawa musuhnya.

”Kamu lihat kan, apa yang akan terjadi padamu yang telah memancing kemarahanmu. Tidak ada tempat bagimu untuk kabur atau kembali. Sekarang, cepat beritahu siapa orang yang telah memerintahkanmu untuk mengincar Istriku?. Jika kamu tetap diam, kamu akan mendapatkan siksaan yang lebih menyakitkan melebihi sebuah kematian”. Ancam Ludius dengan penuh penekanan.

”Aku tidak takut dengan ancamanmu Tuan Lu, kami 7 Hunter memang hidup di peruntukkan sebagai alat untuk sebuah tujuan seseorang. Dan kami sudah menyiapkan semua ini tidak hanya dengan setengah hati, jadi percuma Tuan Lu mengancam kami”. Kata 01 tanpa perasaan takut sedikitpun.

Bantuan dari WangChu datang dan mengambil alih semua musuh yang sudah di tangan Ludius. ”Maaf Ludius, aku datang terlambat ”. Kata WangChu,

”Kuserahkan dia padamu, tangkap semua yang tersisa. Dan tahan mereka sampai mereka membuka mulut dan memberi pengakuan ”. Perintah Ludius pada WangChu.