Chapter 68 - 68. (1/2)

68 Bukankah Ini Seperti Takdir...

Siang ini setelah Silvia dan LongShang bertemu Klien dan mengantar mereka ke Apartement yang sudah disediakan. Silvia kembali kerumah Ludius dengan perasaan sesak melihat begitu banyak hal hanya dalam beberapa jam.

”Silvia, apa yang kamu fikirkan saat melihat mereka?” Tanya LongShang yang sedang menyetir.

”Tidak ada, mungkin semuanya sudah berakhir”. Jawab Silvia dengan memandang kearah jalan dengan tatapan kosong.

”Apa kamu sudah benar-benar putus asa?. Dimana Silvia yang ku kenal dulu, Seorang Silvia yang selalu memegang keyakinan dan keteguhan?”.

”Jangan tanyakan itu, antar saja aku pulang. Aku ini manusia biasa LongShang, ada kalanya aku juga merasa lelah. Untuk saat ini kuserahkan urusan kantor padamu”. Jawab Silvia tanpa semangat.

Sesampainya dirumah Silvia langsung masuk kedalam kamarnya. Sesaat gambaran masa lalu yang singkat melintas begitu saja seperti sedang melihat tayangan sebuah film durasi pendek saat melihat ke sekeliling kamar.

Ibu Yuliana yang melihat putrinya masuk kamar dalam keadaan muram, mulai cemas. LongShang yang mengikuti dari belakang menjadi sasaran pertanyaan Ibu Yuliana.

”Nak LongShang, ada apa sebenarnya dengan Silvia. Kenapa dia kembali dalam keadaan sedih?”.

LongShang yang di cecar pertanyaan bingung bagaimana harus menjelaskannya.  ”Nona Silvia sedikit lelah karena beberapa hari ini dia telalu bekerja keras. Maafkan saya karena tidak menjaga Nona Silvia dengan baik”.

”Jangan seperti itu, kamu juga sudah ibu anggap putra sendiri. Selama ini kamu menjaga Silvia dari jauh tanpa ada yang mengetahui. Sebaiknya kamu juga mencari kebahagiaanmu sendiri Nak LongShang. Kamu sudah cukup umur untuk membina rumah tangga”.

”Ibu Yuliana, jika aku sudah menemukannya aku pasti akan memberitahu ibu untuk pertama kalinya”.

Sore ini Li Thian beserta Kak Chang datang menghampiri Silvia untuk memenuhi undangan  party yang ada di Kediaman Jonathan Nero. Perusahaan TangShi dibawah naungan Silvia memang memiliki kerja sama dengan Perusahaan Nero. Selain untuk bekerja sama, Silvia juga masih  menyelidiki latar belakang Jonathan yang belum diketahui.

”Silvia, apa kamu masih ada didalam?. Kakak dan Li Thian sudah menunggumu untuk menghadiri Party di Kediaman Jonathan Nero. Cepatlah keluar..” Panggil Chang.

”Baik Kak, aku akan bersiap-siap”. Sahut Silvia yang masih di dalam.

Silvia yang mengurung diri sedari siang akhirnya keluar dari kamarnya memakai Dress Biru langit kesukaannya. Dengan sentuhan kalung diamond pemberian Ludius dan make up natural membuat Silvia tampak lebih anggun.

”Kak Chang dan Li Thian, aku sudah siap..!” Katanya saat keliar dari kamar.

Mata Li Thian memandang Silvia cukup lama, kecantikan alami Silvia memang masih membuat Li Thian belum bisa melupakan Silvia.

”Kamu memang selalu cantik Silvia”. Puji Li Thian.

”Ekhem.. Maaf, disini masih ada satu pria lagi yang juga sedang menunggumu!”. Kata Chang yang melihat sikap Li Thian yang terlihat masih mencintai Silvia.

”Kak Chang.. Mengapa Kakak tidak mencari pasangan? Apa aku harus datang bersama dua pria?”. Canda Silvia.

”Mengapa tidak..! Kami akan menjadi teman priamu Nona Silvia”. Li Thian dan Kak Chang mengulurkan tangan mereka.

”Baiklah.. Hanya untuk malam ini kalian akan jadi teman priaku”. Canda Silvia.

Silvia masuk kedalam mobil milik Chang dan Li Thian menggunakan mobil yang lain.

”Kakak Chang, apa kamu percaya kalau tadi aku baru saja bertemu Ludius”. Kata Silvia di tengah perjalanan mereka.

”Benarkah? Tapi jika kamu telah bertemu dengannya, Mengapa dia tidak datang kerumah dan justru wajahmu terlihat sedih dari tadi?. Aku memang belum lama mengenalmu,  Tapi aku tahu.. Saat ini kamu sedang memendam kesedihan dibalik candamu tadi”.

”Kakak.. Sejak kapan kamu jadi memperhatikanku?”.