24 Ars Patema (1/2)
( Taman Victoria, London, Britania Raya )
[ 26 November 2096, 19:25 ]
Disaat yang sama saat Hauver menghadapi Pesta Edward sedang mengawasi istana dari kegelapan, di pohon ia sedang berdiri, namun sebagai orang yang dijuluki Immortal, kekuatan dari legenda hidup, Edward menyebarkan Gelombang sensorik sejauh 10 Km dari tempatnya berdiri sekarang.
Rencana yang Hauver susun adalah mengevakuasi seluruh orang sekaligus membawa Excalibur ke tempat aman, setelah itu Hauver memperkirakan kemungkinan tempat-tempat muncul dari musuh, dan menempatkan orang disana.
' Belum ada tanda-tanda ' Pikir Edward yang masih menyebarkan sensornya, namun pernyataan itu diputar balikan.
Tiba-tiba seseorang muncul dari udara tipis 100 meter dari sini, dan itu bahkan lolos dari Sensor milik Edward.
Edward terkejut dan bertanya tanya.
' Bagaimana bisa, orang ini lolos dari sensorku, tidak lebih baik aku langsung ke tempatnya, aku memiliki firasat buruk tentang ini 'Setelah itu Edward mengirim sinyal ke Hauver agar memulai rencananya dan setelah beberapa saat Edward mendapat umpan balik bahwa rencana sudah selesai.
Seketika dengan kecepatan luar biasa Edward berlari kearah orang itu, namun ia tidak langsung menyerang saat sampai, ia malah berlan dan tersenyum.
” Tuan pestanya di dalam, apa yang kau lakukan disini. ” Tanya Edward dengan senyum ramah yang menyembunyikan niat membunuh intens.
Orang yang mendengar suara Edward itu hanya berbalik sedikit, dan Edward dapat melihat seorang wanita berambut biru tua, wanita itu memiliki sosok jam pasir dan memakai pakaian Biarawati dan yang paling aneh, ia memakai tutup mata berupa kain berwarna hitam dimatanya.
Ia hanya diam, Edward yang merasa diabaikan kembali berbicara masih dengan ssnyum.
” Nona, sendirian di malam hari itu berbahaya, kau seharusnya masuk kedalam dan menikmati secangkir kopi panas dimalam yang dingin ini” Ucap Edward.
Wanita itu lalu berbalik sepenuhnya dan menatap Edward.
” Saat manusia sepenuhnya mengembangkan imajinasinya, mereka hanya bisa meratapi kenikmatan dari mereka. ” Ucap Wanita itu yang tidak sesuai konteks percakapan sama sekali.
” Dan saat bulan bersinar, maka manusia memasuki mimpi mereka, tapi siapa yang mengatur mimpi itu, siapa yang menguasai mimpi itu ? Bisakah kau memberitahuku nak ? ” Tanya Wanita itu kepada Edward.
Mendengar ia dipanggil nak oleh seorang wanita yang bahkan masih terlihat sangat muda, membuat Edward mengerutkan kening.
” Nak kau bilang ? Asal kau tahu saja umurmu bahkan tidak mencapai seperseratus umurku, kau tahu itu. ” Kata Edward dengan nada tajam, ia paling tidak suka saat disinggung masalah umur oleh orang yang jauh lebih muda.
” Aku tahu itu, Edward Buckingham, tidak, apa aku harus menyebutmu Scholaron Patema ” Ucap Wanita itu yang membuat jantung Edward serasa berhenti, namun ia masih tersenyum dan berlagak bodoh.
” Apa yang kau maksud, aku sama sekali tak mengerti, Scholaron Patema ?Siapa itu.?” Ucap Edward dengan senyum namun jantungnya berdetak gila, Scholaron Patema, adalah nama sebelumnya dari Edward Buckingham.
” Scholaron Patema, Umur 3450 tahun, seorang pemilik Phantasm Berkonsep Darah, atau dapat disebut Ars Patema, Seorang Leluhur Vampir Sejati Bergaris darah paling Murni, Kepala keluarga Patema yang ke 765, Scholaron Anvicus Estora Patema. ” Ucap Wanita itu, Edward yang mendengar itu seketika muncul didepan wanita itu membawa kartu, dan langsung ingin memenggal kepalanya, namun ia tiba-tiba dihentikan oleh sesuatu.
Tidak lebih tepatnya, Badannya berhenti dan tidak mau bergerak. Wanita itu kembali berbicara sambil mengarahkan telapak tangannya ke dahi Edward.