Chapter 142 Akulah pemegang saham terbesar di perusahaan ini (1/2)
Seperti yang sudah diperkirakan, Yudha menjadi ayah dan suami yang begitu hangat dirumah. Meskipun saat diluar rumah dia begitu dingin dan disegani. Tapi sikapnya akan berubah ketika dia menginjakkan kaki dirumahnya
Dia akan membantu Gina dalam merawat si kembar. Memandikan dan membuatkan susu untuk mereka, itu bisa dilakukannya. Bahkan jika malam hari si kembar bangun, dia yang akan bangun terlebih dahulu untuk menenangkan si kembar dalam gendongannya.
Gina sungguh kagum pada suaminya yang begitu cekatan dan telaten dalam merawat buah hati mereka. Gina terus memperhatikan Yudha yang menggendong Biru dan Jingga secara bergantian setelah dia pulang kerja
” Sayang, apa kamu tidak lelah? Makanlah terlebih dahulu. Nanti kamu bisa menggendong mereka lagi. Aku sungguh tidak ingin melihat mu kelelahan ” Gina mendekatinya, berpegang pada kedua lengan Yudha yang kekar dari belakang, lalu menyandarkan kepalanya pada punggung Yudha.
” Aku tidak papa. Aku sangat merindukan mereka, jadi aku ingin menghabiskan waktu ku bersama dengan mereka, sebelum mereka tidur! ” Suaranya begitu lembut dan Gina senang mendengar setiap kata - kata yang keluar dari mulut sang suami. Bagaikan sihir, setiap kata yang dia ucapkan bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan baginya.
Sementara pasangan itu hanyut dalam kasih sayang satu sama lain, perusahaan Dinata sedang mengalami guncangan karena pemilik saham baru yang lebih besar jumlahnya. Mereka akhirnya berencana mengadakan rapat pemegang saham. Untuk mengetahui siapa pemilik saham terbesar saat ini.
Keesokan harinya diruang rapat perusahaan Dinata. Mereka sedang menunggu kedatangan sang pemegang saham terbesar saat ini.
” Saat ini saham perusahaan kita dipegang oleh 2 orang baru dengan jumlah saham yang cukup besar. 1 orang memegang 25% saham, entah siapa dia dan berasal dari mana. Dan yang 1 lagi 30% saham atas nama Gina Yulia Atmaja. Jika dia berasal dari keluarga Atmaja dari kota A,,, Bagaimana mungkin? bukankah keluarga Atmaja itu sudah tidak ada? ”
Kata seorang anggota rapat yang berusaha menganilis kemungkinan yang ada
” Tapi,, bisa saja dia menikah dengan orang kaya, jadi bisa membeli saham perusahaan kita dengan jumlah yang besar. Apalagi harga saham perusahaan kita sedang mengalami penurunan akhir - akhir ini ” Kata yang lain
” Ya, itu memang bisa saja terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin kan? ”Kata yang lain lagi sambil mengangkat kedua bahunya.
Semua pemegang saham sudah menunggu di ruang rapat, termasuk Julian dan juga Jodi. Mereka mulai resah dan penasaran dengan siapa pemilik saham yang baru. Hingga terdengar derap suara langkah kaki dan ketukan pintu.
Tok tok tok
Ceklek