Chapter 137 Lahirnya Biru dan Jingga (2/2)
” Kakek, kakek!! ”
Nenek Julia berteriak memanggil suaminya
” Ada apa kamu berteriak seperti itu? ”
Kakek Wijaya terlihat menuruni tangga setelah mendengar teriakan sang istri
” Cucu menantu kita sudah melahirkan sepasang bayi kembar! Kita harus segera ke rumah sakit sekarang juga! ”
Nenek Julia tergesa - gesa untuk segera pergi ke rumah sakit
” Benarkah? Kita punya sepasang cicit kembar? Aku sungguh beruntung bisa langsung memiliki sepasang cicit hahaha ”
Kakek Wijaya pun segera bersiap sampai dia mengingat sesuatu
” Tunggu, apa Yudha sudah memberi tahu Dirga dan Gadis?! Aku harus menghubungi mereka terlebih dahulu! ” Gumam kakek Wijaya yang tiba - tiba menghentikan langkahnya, kemudian meraih telepon rumah yang tak berada jauh di dekatnya
Tuut,, tuut,,
” Halo ”
Terdengar suara mama Gadis yang mengangkat panggilan telepon
” Halo Gadis, ini paman Wijaya! ”
” Owh, paman Wijaya, bagaimana kabar paman dan bibi? ”
” Kami baik - baik saja. Apa Yudha sudah menghubungi kalian? ”
” Belum paman. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi pada Gina? ”
seketika Gadis panik mendengar pertanyaan kakek Wijaya
” Tidak, tidak. Bukan itu. Gina baru saja melahirkan sepasang bayi kembar ”
” Benarkah paman? Aku akan memberi tahu ayah dan segera bersiap untuk berangkat kesana ”
” Paman akan menyiapkan jet pribadi untuk keberangkatan kalian kesini! ”
” Baiklah paman. Terimakasih! ”
Gadis langsung menutup telepon dan memberi tahu kakek Dirga untuk segera bersiap ke negara A
Dirumah sakit, Gina sudah dipindahkan ke kamar rawat. sedangkan sang bayi masih dalam inkubator
” Sayang, apa kamu sudah merasa lebih baik? ” Yudha selalu setia menemani sang istri di sampingnya
” Aku sudah lebih baik sayang! Apa kamu sudah menyiapkan nama untuk anak - anak kita? ”
Gina menunjukkan senyum manisnya
” Aku ingin memberikan nama Biru dan Jingga pada anak kita. Terima kasih karena kamu sudah memberikan warna baru dalam kehidupan ku sayang. Aku sungguh bersyukur karena telah dipertemukan dan dipersatukan denganmu dalam hidup ini! ”
Yudha pun mencium kening Gina dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang