Chapter 86 Acara gala diner 2 (1/2)

Istri Manja Tuan Kusuma Eli 21270K 2022-07-20

Gina dan Yudha menghampiri keluarga itu. Mereka menyapa kakek Atmaja dengan lembut dan sopan

” Hain kek, bagaimana keadaan kakek? ”

Gina berkata lembut disertai dengan senyum yang manis

” Kakek baik - baik saja. Kakek harap kamu mendapatkan kebahagiaan mu kali ini ”

Sang kakek berkata dengan suara yang lemah

” Tentu saja kek, aku sudah menemukan kebahagiaan ku. Masa lalu yang menyedihkan untuk ku sudah tidak ada. Yang ada, aku bahagia bisa bersama suamiku ”

Gina menoleh dan tersenyum kepada Yudha

” Aku harap kakek juga bisa mendapatkan ketenangan sekarang. Karena kakek sudah tidak perlu mengkhawatirkan aku lagi ”

Lanjut Gina

” Tentu aku sudah merasa tenang sekarang. Karena kamu tidak akan menderita lagi ”

Kata sang kakek dengan senyum yang disertai tetesan air mata.

Pandangan Gina beralih kepada sang nenek, Arin.

” Bagaimana kabarmu nek?

Apa kamu suka dengan kejutan yang aku berikan? Tapi ini belum seberapa. Aku akan memberikan hadiah yang lebih dari apa yang kalian berikan padaku dulu ”

Gina mendekatkan mulitnya ditelinga sang nenek.

” Aku akan membuat kalian kehilangan segalanya. Semua yang kalian miliki dan kalian banggakan dari dulu. Akan ku musnahkan. Sama seperti keluarga Riko yang kehilangan perusahaannya. Kalianpun akan kehilangan perusahaan yang kalian banggakan ”

Bisik Gina disertai senyuman licik dan tatapan mata yang tajam.

” Kamu,, kamu,, dadar kamu... ”””

Belum selesai Arin bicara darah tingginya naik dan dia pun pingsan

” Bu,, ibu,,,bangun bu ”

Budi yang berada disamping langsung sigap menagkap sang ibu agar tidak jatuh kelantai

” Ayah bawalah nenek kerumah sakit sebelum terlambat ”

Kata Gina kepada ayahnya. Ayahnya mun mengangguk dan langsung membawa Arin menuju rumah sakit.

” Kenapa bibi, kamu tidak ikut pergi dengan ayah? ”

Tanya Gina sinis

” Dasar kamu gadis tidak tahu diri ”

Riska yang kesal memaki Gina

” Jaga bicaramu. Berani - beraninya kamu memaki istriku! ”

Yudha berkata dengan datar dan tatapan mata yang dingin.

Seketika Riska terdiam mendengar peringatan Yudha.

” Mari yah kita susul ibu kerumah sakit! ”