Chapter 73 Mimpi buruk Gina (1/2)
Yudha telah selesai membahas masalah kerja samanya dengan Andika. Dia sedang menunggu Gina kembali. Melihat Gina telah keluar dari toilet, Yudha memperhatikan istrinya dari kejauhan sedang berjalan keluar dari toilet menuju ke arahnya. Dia mengernyitkan dahi. merasa ada sesuatu yang aneh dengan istrinya.
Dia bangkit dari duduknya dan dengan cepat menghampiri Gina. Gina berusaha tersenyum melihat Yudha yang mendekatinya , namun senyumannya terlihat getir dan sedih. Badannya gemetar namun berusaha tetap tenang dan kuat.
” Ada apa?
Apa kamu sakit? ”
Suaranya begitu lembut, wajahnya terlihat begitu khawatir. Gina menatapnya dengan lekat dan berusaha tersenyum. ” Aku tidak apa - apa ”
Senyum dan kata - katanya membuat Yudha memicingkan mata. Gina melingkarkan tangannya pada tangan Yudha, tersenyum dan dengan lembut berkata ” Mari kita pulang! ”
Yudha menganggukkan kepala dan tersenyum.
Mereka berjalan menghampiri meja Andika.
” Kami permisi dulu pak Andika, yang lainnya akan kita bahas dirapat selanjutnya! ”
” Baiklah, terima kasih Tuan Yudha! ”
Mereka saling berjabat tangan kemudian Yudha dan Gina berjalan meninggalkan restoran diikuti Hendri dibelakang mereka.
Siska tersenyum sinis melihat Yudha dan Gina meninggalkan restoran.
” Lihat saja Gina, akan kubuat tuan Yudha juga membenci mu dan meninggalkan mu ” Gumamnya
Gina terus memegang tangan Yudha. Pegangannya begitu kuat dan tangannya terus gemetar seperti ketakutan. Yudha mulai merasa cemas dan khawatir. Dia menoleh kesamping, melihat istrinya yang wajahnya begitu pucat
” Apa kamu benar baik - baik saja sayang, tanganmu berkeringat dingin ”
” Aku tidak apa. Aku ingin pulang ”
Suaranya terdengar sendu, membuat Yudha merasa sedih mendengarnya
” Baiklah kita pulang. Hendri Jalan! ”
” Baik tuan! ”
Sepanjang perjalanan, Gina terus menyandarkan kepalanya dibahu Yudha. Yudha sesekali menatap wajah istrinya yang ternyata sedang menutup mata, namun terlihat ada kegusaran diwajahnya, Gina terus mengernyitkan dahi dalam tidurnya.
Mereka telah tiba dirumah. Hendri membukakan pintu mobil untuk tuan dan nyonyanya.