Chapter 71 Pertemuan di restoran (1/2)
Siska sedang duduk dikursi restoran dekat jendela yang menghadap kejalan. Banyak mobil berlalu - lalang dijalanan dekat area pertokoan. Dengan secangkir latte di depannya, dia menunggu kedatangan Yuli.
Tak lama berselang Yuli datang.
” Hai Sis, kamu sudah lama menunggu ku ya?
maaf, jalan sedikit macet ”
Yuli langsung duduk didepan Siska ketika dia sudah melihatnya
” Belum terlalu lama hanya saja, bosan juga menunggu sendiri seperti itu. Kamu sendirian saja? Ada apa ingin bertemu denganku? ”
Siska meletakkan tangannya diatas meja, dengan sebelah tangan menopang dagunya
” Kenapa bicara begitu? bukankah kita sudah lama tidak bertemu? wajar kan sebagai teman kita sesekali bertemu walaupun hanya sekedar minum teh? ”
Yuli sedikit berdelik dan mengukir sedikit senyum licik
” Sebenarnya aku sedikit heran, bagaimana dulu Gina bisa berakhir dirumah sakit jiwa dan diasingkan keluar negeri. Apa kamu tahu sesuatu Siska? ”
” Mana aku tahu. Bukannya sudah jelas dulu itu dia berusaha bunuh diri dan selalu histeris? ”
Siska mengangkat bahu dan bersikap acuh tak acuh
” Aku yakin itu ada hubungannya denganmu. Karena dari dulu kamu sangat iri kepada Gina kan ”
Yuli berusaha menginterogasi Siska tentang masa lalu mereka
” Jadi kamu meminta ku bertemu hanya untuk membahas ini saja?
Tidak penting sekali ”
” Ach tidak, aku tidak ingin membahas ini. Aku hanya ingin bertemu denganmu saja. Sudah lama kita tidak berbincang kan?
O iya Andika mantan pacarmu itu sudah kembali dari luar negeri. Dia selalu menanyakan mu padaku ”
” Benarkah dia sudah kembali? Sudah lama sekali aku tidak mendengar kabar tentangnya. Bagaimana dia sekarang? ”
Siska antusias dan mulai menanyakan Andika
” Kudengar dia sekarang menjadi wakil direktur di perusahaan keluarganya dikota ini. Dan kabarnya dia semakin tampan ”
Senyum dan perkataan Yuli nampak menggoda
” Ach aku penasaran bagaimana dia terlihat sekarang ”
Siska mulai tersenyum..
Tak lama, Yuli melihat dari arah pintu masuk, berjalanlah seorang pria tampan yang cukup tinggi dengan setelan jas abu beserta asistennya.
” Panjang umurnya juga,. Lihatlah yang kita bicarakan ada disini! ”
Yuli memberitahu Siska keberadaan Andika dan menunjuknya dengan alis dan bibir dinaikan ke atas
Siska menoleh kearah yang ditunjuk Yuli