Chapter 56 Menggantikan kenangan burukmu dengan kenangan indah (1/2)
Budi yang melihat Yudha menggendong Gina dengan darah didahinya pun merasa kan sakit.
” Semoga kamu tidak kenapa - kenapa Gina.
Lagi - lagi ayah tidak bisa melindungimu”
Budi bergumam dengan raut wajah sedih
Hendri yang melihat Yudha menggendong Gina dengan sedikit darah dan memar di dahi langsung membukakan pintu mobil.
Raut wajah khawatir dan panik Yudha seketika berubah ketika mereka hanya berdua.
Gina masih terus meringis kesakitan
” Sudah cukup sayang.
Apakah lukanya parah?.
Hendri, ambilkan kotak p3k! ”
Gina memalingkan wajah karena salah tingkah.
Yudha menatap Gina dengan lembut, kemudian memalingkan wajah pada Hendri, mengambil kotak p3k yang diberikan Hendri.
” Bagaimana kamu bisa tahu kalau lukanya tidak parah dan aku hanya berhong ?”
Tanya Gina malu - malu karena telah berbohong
” Tentu saja aku bisa membedakan ekspresi diwajahmu, jika aku tidak cepat - cepat menggendongmu keluar dari rumah itu. Mungkin kebohonganmu sudah terbongkar saat itu juga”
Yudha dengan lembut membersihkan luka Gina dan memakaikan plester
Gina melingkarkan lengannya dileher Yudha
” Sayang bagaimana aktingku?
Dulu Siska selalu seja berakting seperti dia adalah korban dan aku tersangkanya.
.Jadi dia selalu mendapatkan perhatian semua orang sedangkan aku berakhir dengan sebuah hukuman. Padahal aku tidak pernah melakukan apapun padanya ”
Gina bercerita dengan wajah ditekuk.
Yudha mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan ekspresi sedih juga kecewa diwajah sang istri.
” Sudahlah, jangan mengingat kenangan burukmu lagi. Karena mulai sekarang aku akan mengganti semua kenangan burukmu dengan kenangan indah. Jadi kamu tidak diizinkan untuk bersedih sama sekali ”
Perkataan Yudha yang begitu manis membuat Gina tersentuh dan meneteskan air mata. Karena semua orang tahu, kalau Yudha adalah pria dingin yang tak bisa disentuh oleh siapapun.
Tapi Yudha berubah menjadi lembut, hangat dan penuh perhatian jika sedang bersama dengan Gina
” Aku baru saja mengatakan bahwa kamu tidak diizinkan bersedih. Tapi kamu malah manangis dihadapanku”
Yudha dengan lembut menghapus air mata Gina dengan sapu tangan yang ada disakunya.
” Terima kasih.. Terima kasih banyak karena kamu mau menerimaku dan menyayangiku ”