Chapter 36 Kamu tidak diizinkan memperhatikan wanita lain, selain aku! (1/2)

Istri Manja Tuan Kusuma Eli 17630K 2022-07-20

Gina juga tahu desas desus yang sedang beredar di kantor. Tapi dia tidak mau ambil pusing. Toh mereka tidak tahu apa-apa. Selama masih dalam batas wajar dia akan mentolerirnya.

Waktu kerja pun selesai. Yudha menunggu Gina diparkiran untuk langsung ke bandara menjemput kakek dan ibu Gina..

Mereka menyetir sendiri, tidak seperti biasanya yg ditemani asisten Hendri.

Hendri diberikan izin pulang cepat hari ini. Karena dia biasanya akan pulang setelah Yudha pulang kerumah.

Tak perlu menunggu lama, dibandara kakek dan ibu Gina pun turun dari pesawat. Meskipun kakek Gina sudah lanjut usia tapi masih memancarkan aura yang disegani. Ibu Gina sangat cantik terlihat ada sedikit kerutan di sekitar mata , tapi itu tidak mengurangi kecantikannya.

Jadi sudah pasti kecantika Gina diwariskan dari ibunya

”Ibu... Kakek...”

Gina langsung menghampiri kedua orang itu dan berakhir dengan memeluk mereka secara bergantian.

Gina begitu bahagia bertemu mereka kembali setelah sekian lama, hingga air mata sedikit berlinang di matanya yang indah.

”Kakek,, ibu...”

Yudha dengan ramah dan sopan menyapa mereka yang dibalas dengan anggukan dan senyum dari kakek dan ibu Gina

”Kita pulang kerumah utama”

Kakek Gina berjalan didepan diikuti oleh Gadis, Gina dan Yudha yang selalu bergandengan.

Meskipun Yudha mengenakan kaca mata hitam tapi aura penguasanya masih dapat dikenali oleh orang lain. Dan mereka pun menjadi pusat perhatian banyak orang di bandara.

”Wah bukankah orang itu adalah tuan Yudha?

pebisnis muda no 1 yang baru kembali dari luar negri? Dia terlihat begitu tampan dan gagah dibanding photo di majalah.

Siapa perempuan yang digandeng sebelahnya?”

”Entahlah tapi dari yang aku dengar dia tidak pernah berkencan atau mendekati seorang perempuan. Bahkan sudah banyak perempuan yang mencoba mendekati Yudha tapi tidak berhasil, jadi wanita itu pasti sangat luar biasa”

”Betul sekali, mereka tampak sangat serasi.

Aku akan mengambil gambarnya”

Cekrek.... cekrek...

semua orang mengambil gambar mereka dan bahkan ada wartawan juga yang ikut mengambil gambar tanpa sepengetahuan mereka.

”Sepertinya kehadiran mu mengalahkan selebriti papan atas Yudha, lihatlah banyak mata terlihat mengagumimu dan jadi penggemarmu”

Sang kakek berbicara pada Yudha sambil tersenyum.

”Itu tidak benar kek, aku hanyalah seorang pebisnis. Mana mungkin bisa mengambil perhatian banyak orang”