Chapter 26 Aura sang penguasa (1/2)
Gina turun kelantai bawah dimana pesta berlangsung. Semua orang terlihat saling bercengkrama membentuk kelompok sendiri- - sendiri.
Gina menunggu suaminya datang sambil mencicipi hidangan yang ada. Tidak lama, dari arah pintu masuk terdengar riuh ricuh teriakan dan kekaguman akan seseorang yang datang.
Gina mendengar suara langkah kaki yang sangat familiar ditelinganya meskipun belum lama dia kenal, Gina membalikkan badan kearah pintu. Menatap kedatangan sang pria yang dipuja banyak orang bagaikan seorang penguasa.
Badan tinggi tegap, wajah tampan rupawan. Berjalan dengan gagahnya, membuat Ginapun terpana melihatnya.
Yudha berjalan kearah Gina tanpa menoleh kearah lain. Tatapannya pun terkunci pada pipi Gina yg berwarna merah. Tampak jelas ada bekas tamparan disana. Dia mempercepat langkah kakinya.
Wajah Yudha seketika berubah suram, dia mengelus pipi Gina dengan lembut
”Kenapa ini? Apakah sakit? Siapa yang berani melakukannya?” Yudha menoleh ke setiap arah, mengisyaratkan rasa tidak sukanya. Dan mencari pelakunya.
Raut wajah khawatir jelas terlihat di wajah Yudha. ”Aku tidak papa, sungguh” Gina menggelengkan kepala, mencoba menghilangkan rasa khawatir Yudha.
Disisi lain tampak wajah orang tak percaya melihat kemesraan Gina dan Yudha. Wajah si nenek tua Arin berubah pucat melihat kemesraan itu. Mengingat tamparannya pada Gina dan peringatan yang diberikan Gina padanya.
” Kenapa aku begitu gegabah, kenapa aku terbawa emosi dan menamparnya, bodoh! Apa yang sudah kulakukan? ”
Pikirannya runyam berantakan. Dia takut akan balasan yang diberikan Yudha pada keluarganya..
Yudha melingkarkan tanggannya dipinggang Gina dan berjalan kearah Riko dan Siska
” Selamat atas pertunangan kalian, semoga bisa sampai kepelaminan dan maut yang hanya akan memisahkan kalian” Yudha berkata dengan dingin sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan, senyuman sinis tampak di wajah tampannya