69 WAITERS (2/2)
Dari dekat aku dapat betapa indahnya buah dada Ayu, warnanya begitu putih dan bersih. Kedua putingnya yang kecil berwarna coklat kemerahan. Dengan lembut kedua tanganku yang sudah menggenggam kedua buah dadanya bergerak meramas-ramas perlahan... ” ....oouuuhhh...…Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhgggrrrrghhh”, Ayu memejamkan kedua matanya dan mulutnya yang basah mengerang keenakan. Aku menunduk dan mulutku mula menghisap dan mengulum buah dadanya yg sebelah kiri perlahan-lahan. Lidahku dengan lembut menjentik putingnya dan sesekali menggigit halus. ” Aawwww ...nngggghhhh ...”, Ayu merintih semakin keras. Mulutku mula menghisap putingnya lebih kuat dan ... semakin keras. Lidahku dengan ganas memintal-mintal putingnya dengan ghairah. Mmmm ..nikmatnya .... .. berulang kali aku menghisap dan melepaskan hisapanku dengan kuat sampai berbunyi nyaring. Puas dengan hisapan, lidahku yang basah kujalarkan menjilati seluruh permukaan buah dadanya sampai penuh basah oleh air liur.
Ayu bergerak semakin liar. Mulutnya berulang kali memekik dan mengerang keenakan menikmati mainan idahku di buah dadanya. ” Aawwww ..nggghhhh .....awwww ....”. tangannya tak tahan menarik-narik rambutku. Mulutku kini berpindah untuk menghisap, mengulum dan menjilat buah dadanya yang sebelah kanan, sementara yang kiri ku ramas-ramas dengan lembut. Seperti tadi juga, aku menghisap-hisap buah dada kanannya membuatkan Ayu semakin menggeliat hebat kesedapan. ” Aaawww ..Zackk...hu ..hu.... sudah Zack...nggghhhh ...sudah sayang ...”, Aku semakin bergelora.. cukup lama sekali aku mengerjakan dan menyonyot kedua belah buah dadanya yang besar itu. Setelah puas barulah aku dapat melihat kedua buah dadanya yang tadinya begitu putih bersih itu kini sampai basah penuh l
iur, d
an disana sini nampak kemerahan bekas mulutku. Terutama disekitar kedua putingnya yang kini nampak semakin merah saja, kulihat ada sedikit calar merah disitu ... mungkin bekas gigitanku tadi ... Ayu memandangku sayu, kedua matanya sedikit berair dan merah, bibirnya bergetaran. Wajah cantiknya itu kelihatan sedikit kemerahan. Aku tersenyum padanya, tiba-tiba kedua tangannya menekan kepalaku kebawah. Mmmmm ... rupanya Ayu ingin aku menjilat cipapnya. Dengan keras aku menggeser ke bawah ... mmm terasa nikmatnya bila perutku menggeser bukit cipapnya. Lidahku kuhulurkan menjilat permukaan perutnya yang halus dan sejenak sempat kugeletek lubang pusatnya dengan lidah dan bibirku. Dan ketika mukaku sampai diatas kangkangnya ..... Begitu putih dan halus cipapnya sesuai dengan warna kulit tubuhnya. Bau khas cipapnya benar-benar mengkhayalkanku. Aku menarik nafas panjang menghirup nikmat bau cipapnya.
Tiba-tiba tanpa kuduga tangan Ayu menekan kepalaku kebawah, sehingga mukaku terbenam di celah kelangkangannya yang merangsang. Aku julurkan lidah kebawah sepanjang mungkin menyelip dan menembus bibir cipapnya dan secara perlahan memasuki liang cipapnya yang terasa sempit dan licin. Ayu menggeliat hebat dan mulutnya mengerang panjang kesedapan...punggungnya sesekali digoyangkan lembut ke kiri-kanan dan juga keatas menikmati mainan lidahku. ” Aaaaaagghghhhhh ....uuhhhhhhhhhhhfff ... ssshhhhhhh ....Aaaarrr ...”, pekiknya nikmat. Tangannya semakin menekan kepalaku kebawah, membenamkan mukaku seluruhnya ke bukit cipapnya Kuselitkan kedua tanganku ke bawah bulatan bontotnya yang kenyal dan padat, tanganku mula meramas kemas lalu dengan buas kugoyang-goyangkan mukaku mengusap keseluruh permukaan cipap Ayu yang hangat dan empuk. Lidahku kutelusupkan memasuki liang sempitnya, menggeletek lembut mulut liang merahnya sambil terus menyedut cairan cipapnya. Ayu menjerit dan mengerang-erang dengan keras, punggungnya menggeliat semakin hebat menahan nikmat. Kuramas dan kucengkam kuat bontotnya yang kenyal agar tidak bergerak terlalu liar. ” Ooouuuuhh ... nnggggnhhhhnnnnggggg ggghhh .....nggghhhh .....”, mulut Ayu merintih2 dan mengerang2 menahan geli dan nikmat. Punggungnya digoyang-goyang kiri kanan, sesekali kurasakan kedua pahanya yang kini menyepit kepalaku sambil menekan kuat ke bawah seolah ingin memuntahkan cairan kenikmatan tubuhnya.Lidahku sesekali menelusup masuk kedalam liang cipapnya sambil mengulum kemas bijinya. ” A..aarrr .... Lagi sayangggghh ...”, Ayu berbisik sedikit serak.
Kudongakkan kepala keatas sambil kupandang wajah Ayu yang berkeringat, sekilas, lalu kutundukkan muka ... lidahku dengan liar kembali menjilat biji kenikmatannya, berulang-ulang. Ayu sampai berulang kali mengeliat ke bawah menghentakkan kedua belah pahanya yg putih seksi, sambil mulutnya memekik kecil dan merintih panjang menahan geli bercampur sejuta kenikmatan. ” Aaahhhh ... nnggnggghhgnggghghhhh ..... nggghghnhghgghhhh ....”, rintih Ayu berulang kali. Ayu mengoyangkan punggungnya menahan rasa nikmat. Saat bibir dan lidahku secara serentak menghisap dan memintal bijinya, tiba-tiba Ayu memekik keras dan akhirnya mendesah panjang ... punggungnya tersentak terangkat keatas seolah tak kuat menahan rasa nikmat. Kedua pahanya menyepit ketat kepalaku.Tanganku mengusap mesra kedua daging bontot Ayu dan meramas-ramas lembut. ” Aaaagggggghhhhh .....aoooohhhhhhhhhh ... uuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhghffhhghh....” Keluh Ayu panjang. Aku tahu dia pasti sedang menuju puncak kenikmatan,........ aku merasakan kedua belah pahanya yang begitu halus dan padat menekan kepalaku mula bergetar lembut dan meneran semakin kuat... dan ” Aaaagggggghhhhhhhhhhhhhhhhghh....” cairan kenikmatannya segera tumpah keluar ..aku terus menghisap dan menyedut bijinya semakin kuat, dan sesekali kumainkan dengan hujung lidah. Aku terasa paha Ayu kejang mengepit kepalaku di kelangkangnya hampir beberapa saat.
Dan apabila kekejangan itu kembali reda, Ayu mula mengendurkan pananya. Aku terus merangkak keatas dan rebah disamping tubuh bogel Ayu. Kulihat Ayu masih memejamkan kedua matanya
seolah
sedang menikmati sesuatu…. Perlahan ...kedua matanya terbuka. Wajah cantiknya yang berkeringat kelihatan merah seolah menahan sesuatu. Aku tersenyum lebar, sambil perlahan mengucup lembut keningnya. Dan dengan perlahan juga Ayu menggulingkan tubuh montok seksinya yang putih mulus ke atas menaiki tubuhku, Kedua pahanya dibuka lebar sementara bukit cipapnya yang empuk terasa empuk menekan batangku yang sudah sangat keras..... Ayu mengangkat punggungnya keatas, kedua belah pahanya yg putih kelihatan begitu seksi dan padat. Dengan lembut Ayu menggenggam dan meramas batangku ... lalu diarahkan ke alur cipapnya ... Oooohhh ... aku mendesah.... sambil menundukkan wajah yang membuatkan rambut panjang nya terurai indah, kulihat Ayu mengarahkan batangku ke pintu cipapnya lalu dengan perlahan punggungnya diturunkan. Ooooggghhhhh .... Aahhhhh ... aku mengerang nikmat bila kepala batangku perlahan-lahan menusuk mulut alur cipapnya. Pekikku semakin keras menahan rasa nikmat yg luarbiasa bila kepala batangku mula memasuki liang cipapnya yang ketat. Aaahh... di situ kurasakan dinding cipapnya seolah sudah mengemut kuat dan kepala batangku seolah diramas-ramas membuatkannya berdenyut-denyut kesedapan. Ayu melepaskan tangan kanannya dari batangku , kini kedua tangannya diletakkan di atas dadaku sambil setengah membongkok. Ia kini memandangku dengan senyuman manisnya.Bibirnya yang ranum merekah indah.
” Macamana ...… Zack.....”, bisik Ayu padaku. ” I ...iiyaaa Yuuuuuu...”, sahutku gementar menahan rasa nikmat. Lalu dengan perlahan-lahan Ayu mula menurunkan punggungnya ke bawah lagi sambil memejamkan mata. Namun mulutnya yang indah itu tersenyum seolah ikut menikmati apa yg sedang kurasakan sekarang. ” Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhgghhh ...” erangku kesedapan bila liang cipapnya yang sempit itu sedikit demi sedikit, perlahan-lahan terus menenggelamkan batangku. Dengan sekuat tenaga Ayu terus berusaha menenggelamkan seluruh batangku ini. ” Mmmmmm .....aahhhhh ...mmmm”, Ayu hanya mendesah dan merintih kecil bila batangku dengan perlahan hampir seluruhnya tenggelam kedalam cipapnya. Hanya tinggal setengah inci saja kulihat batangku yang masih diluar liang cipapnya. ”Ooooowwwww .....” ” Aaaaaghghghhhh ....” Kami berdua mengerang kenikmatan. Kurasakan dnding cipap Ayu yang hangat dan licin itu seolah memicit-micit mesra dan menghisap lembut. ” MMmmmmmm .... Bagaimana sayang ....”, bisik Ayu perlahan sambil memandangku mesra sekali. ” Aahhhhhhhhghghg ....Heebattt Ayuuu ...”, sahutku gementar.
Kedua pahanya yang halus kini mengepit pinggangku mesra, sementara punggungnya menempel kelangkanganku dengan ketat. Dengan perlahan Ayu mula menggoyangkan punggungnya naik turun perlahan-lahan ... menggeselkan dinding cipapnya yang sempit dengan batang yang sudah amat keras ” Uuuhh ...uhhhh .....uhhhh....”, Ayu merintih-rintih kecil bila setiap kali punggungnya bergerak turun memasukkan kembali batang yang besar dan tegang kedalam liang cipapnya. Wajahnya yang cantik bergoyang lembut. Kedua matanya dipejamkan rapat. Kedua buah dadanya yang besar terayun begitu indah. Kedua tangannya yang menahan dan menekan lembut dadaku sesekali menghentak-hentak perlahan. ” Oohhhhhhhaahhh ....hahahhgghhhhhh .....”, Batangku seakan dikemut, dikepit, disedut dan digenggam oleh liang cipapnya. ” Ayuuu ...aaaggghhhh .... Aaahahhhgghhhh .....”, erangku berulangkali kesedapan. Kedua tanganku berusaha menahan laju turun naik punggungnya. Aku tak sanggup menahan rasa nikmat sex yang luarbiasa itu, air nikmatku langsung mengalir mendesak-desak hendak memancutt keluar.
Ayu terus bergerak turun naik menggoyangkan punggungnya menggeselkan batangku kedalam liang cipapnya. ” Uuuuhhh uhhhhh.... Uuuuuhhh..... uuuuuu...hhhh.... uuuhhhhh....”, erangnya berulangkali menikmati geselan cipapnya.. Aaaaaaaaahahhhhahhaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh .....”, aku mengerang panjang sambil sejenak menahan napas untuk menghambat agar air maniku tidak sampai memancutt keluar.... ” Uuuuuuuuuh ... U nak keluar sayang ...”, bisik Ayu manja. ” Iyyaaa ... Yuu ...”, sahutku pantas ..... Oo
ooh ....
Aku benar-benar tak tahan lagi ... Ayu terus menggoyang punggungnya semakin cepat turun naik, kurasakan dinding cipapnya seolah mengemut dua kali lebih hebat, batangku seolah diramas hebat. Oooohhh ... akhirnya aku menyerah kalah ... aku tak mampu menahan desakan air maniku. Kuramas kemas keduabelah buah dada Ayu yang besar dengan kedua jemari tanganku. Aku menggeram keras dan melepas puncak kenikmatan sex... Aaaaaaaaaaggggggghhhhghghhgaaaahhhh.... Teriakku nikmat ... saat dengan hebatnya air maniku memancut keluar dengan tembakan yang keras dan kuat ... ..... kedalam cipap Ayu yang sempit licin dan hangat. ” Uuuuuu ..... mmmm .....uuuuu .... Mmmm .... ..oowwww .... ... uuuu”, desahnya lembut saat air maniku kutembakkan berulang kali dengan sepenuh rasa nikmat kedalam liang cipapnya. Jiwaku seakan terbang melayang jauh keatas awan .... Begitu tinggi ... terasa begitu nikmatnya.... Oooohhhhh .... Tubuhku seakan menggelepar direjam kenikmatan yang tak terkira. Crraaat .... Crruuttttt .....crraaaaaaaaaaaattttttttt .....creeetttttt ... Aku masih terlena diawan kenikmatan menikmati sisa-sisa pancutan air maniku yg masih tersembur keluar didalam liang cipapnya. Ayu terus menggenjut punggungnya turun naik dengan cepat meluluh batangku, menghisap seluruh air yang ada di dalamnya.
Aku membuka mata kembali bila kurasakan Ayu menghentikan gerakan punggung seksinya. Kini dia merebahkan tubuhnya yg berkeringat basah diatas tubuhku, kedua buah dadanya menekan lunak dan terasa kenyal didadaku. Batangku masih keras perkasa walau isinya sudah terpancut habis ... kemutan liang cipapnya masih kurasakan begitu hebat ... meramas batangku yang masih terbenam di situ. ” Mmmmmm ... bagaimana Zack .... Nikmat sayangg ...”, bisiknya sambil memandang manja kearahku. ” Ahhh ... U hebatt Ayu ....”, sahutku lirih. Mulutku kembali mengucup bibir ranumnya. Sejenak kami saling berciuman beradu bibir, saling mengulum dan mengucup ... begitu nikmat rasanya bibir Ayu itu. Ketika kucupan mesra itu berakhir, aku berbisik mesra padanya. ” Ayu ... U nak lagi ...? ”, tanyaku. ” Apa itu Zack...?”, tanyanya mesra. Bibir ranumnya kelihatan basah habis kukucup dan kukulum tadi. ” U belum puas kan ...? ..”, ” mmm Zack ... mmmm ... tapi I penat ler Zack ...”, bisiknya sambil mengenyit nakal. ” Tapi I tak penat lagi......”, bisikku nakal. ” Mmmm ... ”, Ayu tak menjawab, namun matanya dipejamkan seolah membayangkan apa yang akan aku lakukan. Aku kembali bernafsu, batangku yang masih terbenam nikmat di dalam liang cipapnya yang sempit jadi semakin keras dan rasanya bertambah besar. Aku memeluk pinggang Ayu yang ramping itu dengan erat.
Dengan keadaan masih berpelukan kupusingkan tubuh Ayu ke kiri, dan dengan batangku masih terbenam dalam cipapnya kutindih tubuh yang seksi itu. Terasa hangat dan halus kulit tubuhnya. Tambahan dengan batangku yang masih mengeras terbenam dikemut liang cipapnya yang basah dan hangat. Setiap gerakan menambahkan sensasi yang tak ingin terhapus sama sekali. Sejenak kami terdiam saling berpandangan mesra. Kemudian perlahan aku menundukkan muka dan kembali mengulum bibir ranum Ayu dengan lembut. Ayu membalas ciumanku dengan hangatnya. ” Ohhh… Zack..pleaseee…....”, bisiknya manja ditelingaku minta dipuaskan. Aku tersenyum sekilas ke arahnya. Kukucup bibirnya sekali lagi, lalu sambil saling berpandangan mesra, kutarik punggungku ke atas secara perlahan mengeluarkan batangku dari dalam cipapnya sampai hampir terkeluar, lalu dengan perlahan pula aku turunkan kembali punggungku ke bawah membenamkan kembali batang sasaku ke dalam liang cipap sempitnya yang seolah menyambut mesra dengan kemutan dan urutan-urutan lembut penuh kenikmatan. ” Uuuuuuhhh .....”. Ayu merintih halus kesedapan sambil tetap tersenyum manis kepadaku. Kedua tangannya mengusap-usap mesra bontotku yang mula bergerak turun naik. ” Uuuuuu hhhhhhh ...uuuuhhhhh ...uuuuuhhhhhhh....”, erang Ayu setiap kali batangku kutarik keluar menggesel cipapnya yang sempit dan licin. Air maniku yang keluar tadi seolah membantu melicinkan gerakan batangku. Aku
merasakan
Find authorized novels in Webnovel,faster updates, better experience,Please click for visiting.
liang cipapnya itu seolah mengcengkam dan menghisap kuat bila batangku kutarik keluar dan seperti meramas dan mengemut lembut bila kubenamkan kembali ke dalamnya. ” Aaaaahhhgghghgh .....aaahhhhhggghhhhh ..” Aku kembali merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dengan irama yang teratur yang semakin lama semakin cepat, kuhunjam-hunjamkan batangku keluar masuk liang cipap Ayu yang makin lama kurasakan juga makin sempit dan semakin kuat mengemut mengcengkam batangku. ” Uuuuhhhhh .... Uuuhhhh ....uhhhhh ....uuuuuhhhhhh .....uuuuuhhhhhh...” Ayu mengerang semakin kuat, kedua matanya kini dipejam rapat menikmati rejaman batangku yang semakin cepat….. .... menghunjam keluar masuk cipapnya. Aku tahu Ayu sedang menuju puncak kenikmatannya untuk kali yang ketiga. Kedua pahanya yang lembut yang dikepitkan lembut di pinggangku sesekali dihentakkan kebawah sambil mengejang kuat menahan kenikmatan. Wajahnya yg cantik kelihatan berkerut menahan rasa nikmat pada liang cipapnya.
Aku benar-benar puas melihatkan wajahnya yang sedang didera sejuta kenikmatan yang kuciptakan di atas tubuhnya, batangku yang sedang menghunjam kuat liang cipapnya itu juga mula menunjukkan tanda-tanda hendak meletup. Namun karena ejakulasi yang pertama tadi, maka rasa nikmat luarbiasa ini masih dapat kutahan lebih lama. ” Aaaaahhhhh .....Ayu….nikmat sekali sayang ...”, erangku nakal. Ayu tak menjawab, hanya terus merintih berulangkali seiring dengan goyangan naik turun punggungku yang semakin cepat. ” Uuuuuuuh .....hhh....uuu....hhhhh....uuuuhhhhhh...uuuhhhh....”, rintihan Ayu semakin kuat. Sambil menggigit bibir menahan nikmat, kuselitkan tanganku ke bawah bontotnya yang bulat padat itu. Sambil meramas-ramas, kuhunjam-hunjamkan batangku keluar masuk menggesel liang cipap Ayu secepat dan sekuat tenagaku. Kugoyangkan punggungku turun naik dengan cepat. ” Uuuuhhh ...uhhhh...uuuhhh.....uuuuhhhh ..... uuuhhhhhhhhh....uuuuuuuuuuuuhhh” aku merasakan Ayu juga bertindak semakin liar, punggungnya turut digoyangkan ke kiri dan ke kanan menikmati hunjaman demi hunjaman batangku. ” Aarrghhhhhhh….. ahhh....ahhhhhh...uuuhhh....hhhh....uuuuuuuuuuuuhhh” Ayu mula menjerit kuat sambil menggeliat menghentak-hentakkan kedua kakinya ke bawah melepas kenikmatan orgasmanya. Mulutnya terus merintih, memekik-mekik dan mengerang-erang dengan suara keras tanpa peduli dengan keadaan sekeliling. Kubenamkan sedalam-dalamnya seluruh batangku ke dalam liang cipapnya. Sebentar kemudian kuhentikan gerakan turun naik punggungku, kini kugerakkan sedikit memutar memutarkan batangku dalamm liang cipapnya dan kubiarkan Ayu merasakan seluruh sensasi kenikmatan puncak orgasmenya yang luarbiasa. Aku rasakan liang cipapnya mengemut-ngemut kuat batangku.
” Aaaaagghhhhhfff ...aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Cairan lendir orgasmanya terasa menyembur lemah membasahi seluruh permukaan batangku yang sedang terbenam didalamnya. ” Aaaaaaaaaawww....... aaaaaaaawwwwwwww ... sssssshhhhhh ..... nnngggghhhhhh ... ngnnnngggggghhhhhh ....”,rintih Ayu semakin kuat menahan kenikmatan. Bontotnya terangkat-angkat ke atas menekan batangku yang sedang dibenamkan sedalam-dalamnya ke dalam liang cipapnya. Kedua tangan Ayu mencengkam kuat bontotku. Kuku-kukunya mencengkam kedua bontotku. Terasa sakit, namun aku tak peduli, kubiarkan Ayu menikmati sepuasnya gelombang puncak orgasmanya yang panjang, kubiarkan otot-otot liang cipapnya mengemut kuat batangku. ” Ooooooooouuuuhhhhhhhhhhhhhhhhh ... uuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhh ...nggghhhh.. , rintihnya kuat...….. berulangkali Dalam lima ke sepuluh saat Ayu tenggelam dalam lautan kenikmatan orgasmanya ... Ketika bontotnya kembali dihempaskan ke tilam menandakan orgasmanya mula berakhir, kembali kucium mesra mulutnya yg masih merintih kesedapan sisa-sisa kenikmatannya, kugerakkan kembali punggungku turun naik dengan amat perlahan. ” Oooouuuuhhhhhhhh ...”. Aku mendesah nikmat merasakan kemutan liang cipapnya yang masih ketat selepas orgasma, mmmm .... Cairan lendirnya yang keluar membasahi batangku terasa begitu licin dan hangat..... Setelah kejadian setiap kali berjumpa dgn Ayu telah ku bermain-main dgn nya dan merasakan kenikmatan yg indah.....