Chapter 3 Bab 3.fahri yg kejam (1/2)
Fahri masuk kembali ke ruangannya dengan tampang yg masih kesal,,,
dia bersandar di dinding ruang kerjanya,,,
dengan emosi yg masih membara,, dia berbalik dan menonjok dinding berualang ulang kali sampai tangannya yg puti menjadi merah karna suda lecet...
apa yg terjadi? mengapa aku sangat murka di saat melihat laki2 lain menatapnya dan membri penilaian terhadap tubuhbya,,,,
dan mengapa aku begitu kesal melihat dia menerima pemberian laki2 lain walaupun hanya se mangkuk bakso....?
dasar wanita ganjen,, pecicilan,,,
kalau ngga ada uang kenapa dia ngga minta sama aku? dia anggap apa aku ini?
malahan dia mau minta sama orang tuanya,,,
mungkin dia berniat membuat aku terlihat buruk di hadapan orang tuanya...
kalau aku ngga mikir orang tuaku,,,
aku ngga mungkin mau di jodohin sama wanita ganjen kaya dia....
pa,,,pa,,,....bapak....
fahri kaget dan berbalik,,, dia tidak sadar dengan keberadaan sinta di belakangnya...
mengapa ngga ketuk dulu sebelum masuk? tanya fahri dengan nada yg masih kesal...
aku suda ketuk ulang ulang,, tapi bapa ngga dengar,,, jadi aku langsung masuk...
jawap sinta secretarisnya....
ada apa? tanya fahri dengan nada yg sedikit pelan...
mitingnya 3 menit lagi akan di mulai pa,,,
klaen yg dari amerika dan parancis suda ada di ruangan miting...
ok,,, mana refan,,, tanya fahri...
pa refan suda duluan ke ruang miting pa...
ya suda,,, aku ganti baju dulu baru ke sana...
baik pa,,, jawap sinta dan langsung berbalik dan keluar...
”Fahri membuka pintu ruang gantinya,,, dan dia melirik ke ranjang,,, di sana terdapat alira yg suda tertidur dengan wajah yg di penuhi air mata dan masi ada isakan walaupun dia sudah terlelap...
fahri mendekati alira,, sebenarnya dia ngga tega,, tapi fahri memang laki2 yg ngga dapat mengontrol emosinya di saat marah...
dia mau menutupi tubuh alira dengan selimut,,, tapi dia urungkan niatnya setela berada di tepi ranjang,,,
entah karna masih kesal atau gengsi...
dia berjalan ke kamar mandi,, mencuci mukanya dan dia keluar menuju lemari untuk mengambil baju ganti....
setelah rapi,, dia keluar dan kembali mengunci pintunya dari luar...
sedangkan alira masih tetap terlelap...
selesai miting waktu sudah menunjukan pukul 4 sore,,, karna suda tidak ada kerjaan,, dia berniat langsung pulang....
sebelum ke ruangannya,,, dia menemui sinta secretarisnya terlebih dulu,,,
sinta,,,.....
iya pa,,,, ada yg bisa saya bantu,,,?
ucap sinta dengan penuh hormat kepada bosnya itu...
sinta dan seluruh kariawan di situ sangat menghormati fahri,,,
selain dia bos,,, mereka juga tau kalau fahri adalah orang yg tidak bisa mengontrol emosi di saat marah... dia bos yg sangat cerdas,, tegas,, dingin,, teliti,, tidak banyak ngomong tapi hatinya sebenarnya baik...
ya dia sangat baik,,, karna dia sering memberi bonus yg lebih kapada kariawannya,,, apalagi yg sudah berumah tangga,,,.... tapi kalau ada yg tidak mematuhi aturan,,, dia tidak segan2 untuk memecat mereka....
ada yg bisa saya bantu pa,,,?
tanya sinta kembali,,,,....
kamu ada celana ganti yg tidak di pakai,,,,,?
nisa bingung,,, dan dia metap celana fahri...
hee,,, tok...tok...tok...
fahri menegur sambil mengetuk meja dengan keras,,, untuk menyadarkan sinta dari kebingungannya....
aku tanya celana kamu bukan buat aku,,, tapi buat istriku,,, fahri berkata begitu karna dia tau apa yg di fikirkan sinta...
dengan rasa malu atas fikirannya yg di sadari bosnya...
sinta menjawap sambil menggaruk kapalanya yg tidak gatal,,,
ada pa,,, tunggu saya ambilin...
setelah menerima kresek yg di berikan sinta,,,
fahri langsung pergi menuju ruangannya,,,
dia masuk dan membuka pintu ruang ganti yg dia kunci dari luar....
setelah membuka pintu,,, dia melihat alira yg sudah duduk bersandar di kepala ranjang dengan mata yg masih berair...
pake itu,,, ”fahri melemparkan kresek yg di pegangnya kepada alira,,,,
”Alira mengambilnya dan membukanya,,,
aku ngga mau,,,,
jawap alira sambil membuang muka dari fahri,,,
trus kamu mau pulang bagaimana? tanya fahri dengan nada tinggi....
ya begini,,, yg seperti kamu lihat,,, alira menjawap dengan nada tidak kalah tinggi...
karna masi emosi dia menjawap ”fahri” dengan kata kamu,, tidak ada sebutan mas seperti biasanya.......
”fahri makin geram dengan mendengar jawaban alira...
pake ngga,,,? kalau kamu tidak mau pake,, aku akan robek rok kamu sampai putus dari badan kamu,,,
ancam fahri dengan harapan alira akan takut...
robek aja,,, biar aku keluar dengan baju dan celana dalam... biar kamu malu semua kariawanmu melihat istri dari bos mereka yg angkuh berjalan setengah telanjang...
dan supaya kamu tau,,, aku ngga bisa pakai pakaian orang yg belum aku kenal....
alira berkata dengan suara bergetar,, karna tangisannya yg ngga bisa berhenti... dan tanpa menatap fahri....
fahri hanya bisa menatap alira dengan murka,,,
”karna kekesalannya terhadap alira yg memakai pakaian minim belum reda,,, sekarang Alira mengancam mau berjalan setengah telanjang...
dasar murahan,,, tidak tau malu,,,...
fahri meremas kedua tangannya dengan keras karna menahan emosi...
dia mendekati alira,,, belum sempat alira berbalik ke arahnya,,, dia sudah menarik alira untuk turun dari ranjang,,,
Alira hanya diam,,, dia sudah sangat cape karna aksinya yg mengamuk dan mencakar Fahri tadi siang...
Fahri membuka jasnya,,, dan di ikatnya di pinggang Alira,,,
setelah itu dia langsung menggendong Alira,,,
”Alira yg kaget langsuk memukul mukul dadah bidang Fahri,,, turununi aku....